
JAKARTA – Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan resmi menjadi magnet wisata baru Ibu Kota dengan peluncuran program “Night at the Ragunan Zoo” yang digelar setiap malam Minggu (Sabtu malam).
Sejak dibuka, antusiasme warga Ibu Kota dan daerah penyangga langsung membludak. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bahkan mengakui tingginya minat masyarakat ini di luar dugaan, mencatat antrean panjang pada malam pembukaan.
Kenapa Bisa Viral?
Kunci sukses Ragunan Night Zoo adalah sensasi baru yang ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau.
Pengalaman Baru: Program ini menawarkan kesempatan unik untuk melihat satwa nokturnal (aktif malam hari), seperti Binturong, Kucing Emas, atau Tarsius, yang jarang terlihat pada kunjungan siang hari.
Tiket Friendly Kantong: Harga tiket masuk ke Ragunan tetap dipertahankan sangat murah, yakni Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak (wajib menggunakan JakCard).
Hiburan Alternatif Malam: Ragunan kini menjadi alternatif rekreasi edukatif yang segar di tengah kota, bersaing dengan Monas atau Ancol. Pengunjung bisa menikmati suasana hutan kota, night workout, hingga piknik malam.
Meskipun mendapat sambutan positif, pengelola kini fokus menata ulang area parkir dan menambah layanan buggy car (mobil listrik berbayar Rp 250.000 per jam) yang sempat menjadi sorotan karena keterbatasan unit. Program ini sementara hanya digelar setiap Sabtu malam pukul 18.00–22.00 WIB.
Ragunan Night Zoo diprediksi akan terus menjadi destinasi terpopuler sepanjang 2025, mengingat masyarakat Jakarta haus akan hiburan malam yang edukatif dan ekonomis. Tertarik mencoba sensasi baru ini?
Wisata Malam Ragunan Jadi Magnet Baru Jakarta 25
Magnet Baru Jakarta! Mengapa Wisata Malam Ragunan Diprediksi Jadi Destinasi Terpopuler Tahun Ini?
Ibu Kota kini punya destinasi andalan baru untuk menghabiskan malam minggu: Wisata Malam Ragunan atau Night at the Ragunan Zoo. Program yang baru diluncurkan pada Oktober 2025 ini langsung diserbu warga dan diprediksi menjadi spot terpopuler tahun ini.
Lantas, apa yang membuat Ragunan mendadak viral di malam hari?
1. Sensasi Nokturnal dengan Tiket Kaki Lima
Daya tarik utama adalah kesempatan langka melihat tingkah laku satwa nokturnal (aktif di malam hari) yang selama ini tersembunyi. Pengunjung bisa menyaksikan keunikan hewan seperti Binturong, Harimau, hingga beberapa jenis kera yang baru beraksi saat gelap.
Hebatnya, pengalaman eksklusif ini ditawarkan dengan harga tiket yang sangat merakyat. Tarif masuk ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR) saat malam hari tetap normal: Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Pembayaran wajib menggunakan kartu JakCard.
2. Bukan Sekadar Lihat Hewan, Tapi Healing Hutan Kota
Wisata malam ini menawarkan lebih dari sekadar melihat kandang. Pengunjung dapat menikmati suasana sejuk hutan kota di tengah hiruk pikuk Jakarta, menjadikannya pilihan healing yang ramah kantong.
Pengelola menyediakan berbagai aktivitas tambahan, mulai dari area piknik malam, zookeeper talk (sesi edukasi dengan penjaga satwa), hingga night workout di jalur yang sudah ditentukan.
3. Buggy Car Jadi Sorotan, Kunjungan Tetap Membludak
Meskipun mendapat sambutan luar biasa (kunjungan perdana langsung ribuan orang), program ini tidak lepas dari sorotan. Pihak pengelola tidak mengizinkan mobil pribadi masuk area, sehingga pengunjung yang ingin menjelajah jauh harus menggunakan layanan Buggy Car atau mobil listrik sewaan.
Layanan mobil listrik ini dibanderol Rp 250.000 per jam (maksimal 5 orang), yang dinilai sejumlah pihak terlalu mahal dibandingkan harga tiket masuk. Namun, tingginya antusiasme masyarakat—bahkan banyak dari luar Jakarta—membuktikan bahwa daya tarik dan sensasi Ragunan Night Zoo jauh lebih kuat dari kendala teknis.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui lonjakan pengunjung ini di luar perkiraan dan menjadikan penataan area parkir sebagai prioritas utama agar kemacetan saat malam Minggu dapat dihindari.
Saat ini, program Night at the Ragunan Zoo hanya dibuka setiap Sabtu malam (Malam Minggu) dari pukul 18.00 hingga 22.00 WIB. Jangan sampai ketinggalan sensasi baru Jakarta ini!
Respons Pemprov DKI: Tambah Armada dan Perkuat Keamanan
Tingginya antusiasme publik yang memadati Ragunan setiap Sabtu malam memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat. Gubernur Pramono Anung, yang menyatakan terkejut dengan lonjakan pengunjung, langsung menginstruksikan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh.
Fokus utama evaluasi adalah dua isu krusial yang muncul di hari-hari awal operasional: transportasi internal dan keamanan.
Pertama, Isu Transportasi: Sorotan terhadap mahalnya tarif buggy car (Rp 250.000 per jam) menjadi perhatian serius. Pramono meminta pengelola mengkaji ulang tarif tersebut dan menyediakan alternatif angkutan yang lebih terjangkau dan mampu menampung lebih banyak penumpang, selain penambahan armada mobil listrik. Hal ini untuk memastikan Wisata Malam Ragunan tetap inklusif bagi semua kalangan.
Kedua, Isu Keamanan: Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban di area yang gelap, Pemprov DKI berencana menambah posko keamanan, memperkuat personel Satpol PP, dan memasang kamera pengawas (CCTV) di titik-titik rawan. Penambahan pencahayaan juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung.
“Kami tidak ingin euforia ini malah menimbulkan masalah baru. Ragunan malam harus tetap menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan ramah keluarga,” ujar seorang juru bicara Pemprov DKI, menekankan komitmen pemerintah untuk menjaga kualitas layanan.
Dongkrak PAD: Target Baru Ragunan Melejit
Inovasi Night at the Ragunan Zoo tidak hanya bertujuan memberikan hiburan edukatif bagi warga, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta.
Meskipun harga tiket masuknya sangat murah (Rp 4.000), lonjakan volume pengunjung pada malam hari secara signifikan meningkatkan pendapatan dari sektor parkir, penyewaan buggy car, dan konsumsi di area kuliner yang kini mulai dipadati pedagang.
Diprediksi, jika program ini dijalankan secara konsisten dan terkelola dengan baik, kontribusi TMR terhadap PAD Jakarta pada tahun 2025 bisa meningkat hingga 30% dibandingkan target awal. Angka ini didukung oleh fakta bahwa banyak pengunjung yang datang tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), menunjukkan daya tarik regional Ragunan yang makin kuat.
Keberhasilan Ragunan malam ini menjadi sinyal positif bagi Pemprov DKI untuk terus mengeksplorasi potensi ruang publik lain di Jakarta agar bisa beroperasi optimal di malam hari, demi menghidupkan ekonomi malam kota.
Edukasi Satwa: Membongkar Mitos dan Fakta Nokturnal
Lebih dari sekadar rekreasi, program Night at the Ragunan Zoo sukses mengangkat aspek edukasi yang selama ini terabaikan: perilaku satwa malam.
Di siang hari, sebagian besar satwa karnivora dan primata kecil cenderung tidur atau berdiam diri, membuat kunjungan terasa kurang interaktif. Namun, di malam hari, satwa-satwa nokturnal seperti Burung Hantu, Musang, Kelelawar, dan beberapa jenis Kucing Liar justru berada di puncak aktivitas mereka.
Pihak Ragunan memanfaatkan momen ini dengan menyelenggarakan ‘Zookeeper Talk & Feeding Session’ khusus malam. Dalam sesi ini, pemandu dan penjaga satwa memberikan penjelasan mendalam tentang adaptasi unik satwa malam terhadap kegelapan, pola makan, hingga peran mereka dalam ekosistem.
“Ini adalah kesempatan emas untuk mengajarkan anak-anak bahwa kebun binatang tidak hanya berisi gajah dan jerapah yang aktif siang hari. Ada dunia lain yang baru bangun saat kita tidur,” jelas Dr. Rina Kusuma, seorang ahli konservasi yang mengapresiasi inovasi edukasi ini.
Kekhawatiran Kesejahteraan Satwa: Ragunan Pastikan Satwa Tidak Stres
Meskipun mendapat sambutan meriah dari pengunjung, isu kesejahteraan satwa menjadi kekhawatiran utama para pemerhati lingkungan. Kekhawatiran muncul terkait potensi stres yang dialami satwa akibat kebisingan dan pencahayaan tambahan di malam hari.
Menanggapi hal ini, manajemen TMR dan Pemprov DKI memastikan bahwa seluruh operasional Night Zoo telah melalui studi kelayakan yang ketat.
Pembatasan Area: Wisata malam hanya dibuka di area terbatas yang telah ditentukan, jauh dari kandang satwa yang sangat sensitif terhadap cahaya dan suara (seperti kandang primata tertentu).
Pencahayaan Khusus: Ragunan menggunakan pencahayaan redup berjenis ambient light atau cahaya merah yang minimal mengganggu ritme sirkadian (siklus tidur-bangun) satwa.
Satwa Anti-Stres: Satwa yang ditampilkan adalah satwa nokturnal dan satwa yang secara perilaku telah terbukti mampu beradaptasi dengan kehadiran manusia di malam hari.
“Kami rutin memantau perilaku satwa secara berkala setelah jam operasional malam. Jika ada indikasi stres, kami siap mengevaluasi dan menghentikan sementara penampilannya. Kesejahteraan satwa tetap prioritas kami,” tegas Kepala Humas TMR.
Dengan perpaduan antara hiburan yang terjangkau, edukasi yang mendalam, dan komitmen terhadap keamanan serta kesejahteraan satwa, Night at the Ragunan Zoo telah mengukuhkan dirinya sebagai ikon wisata malam Jakarta 2025.
Belajar dari Singapura dan Sydney: Ragunan Menuju World Class Night Zoo
Kehadiran Night at the Ragunan Zoo menempatkan Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia yang telah sukses mengoperasikan wisata malam kebun binatang, seperti Singapore Zoo dan Taronga Zoo Sydney.
Meskipun Singapura dikenal dengan konsep Night Safari yang masif dan menggunakan kereta terbuka untuk tur malam, Ragunan memilih pendekatan yang lebih intimate dan berorientasi pada edukasi langsung. Keunggulan Ragunan terletak pada lokasinya yang berada di tengah kota, menjadikannya akses terdekat bagi jutaan warga Jakarta.
Pengelola TMR menyatakan sedang mempelajari model operasional night zoo global untuk ditingkatkan. Rencana jangka panjang melibatkan modernisasi fasilitas, seperti:
Peningkatan Infrastruktur Kandang: Merevitalisasi kandang satwa nokturnal dengan teknologi pencahayaan infra-merah agar pengunjung dapat mengamati aktivitas satwa tanpa mengganggu ritme tidur mereka.
Integrasi Transportasi: Mengintegrasikan penjualan tiket JakCard dengan layanan transportasi publik (TransJakarta dan MRT) langsung ke pintu masuk Ragunan, mengatasi masalah parkir yang membeludak.
“Target kami adalah menjadikan Ragunan bukan hanya sebagai kebanggaan Ibu Kota, tapi juga destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan mancanegara, setara dengan night zoo terbaik di Asia Tenggara,” ujar seorang perwakilan Pemprov DKI.
UMKM Ikut Kecipratan Cuan: Menghidupkan Ekonomi Malam Sekitar Ragunan
Dampak positif Night at the Ragunan Zoo tak hanya terasa di internal TMR, tetapi juga menjalar ke sektor ekonomi mikro di sekitarnya. Ribuan pengunjung yang datang setiap Sabtu malam menciptakan permintaan tinggi terhadap kuliner, suvenir, hingga parkir dadakan.
Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di area kuliner Ragunan dan sekitarnya melaporkan lonjakan omzet hingga lebih dari 150% pada malam operasional. Warung-warung makan, penjual kopi, dan pedagang jajanan malam di sepanjang Jalan Harsono RM dan Jalan Raya Ragunan mengalami booming dadakan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata area kuliner di sekitar pintu masuk Ragunan untuk mengakomodasi peningkatan ini, sekaligus memastikan sanitasi dan harga yang wajar.
Tantangan Logistik Jangka Panjang
Meskipun sukses besar, keberlanjutan program ini masih menghadapi tantangan logistik serius:
Pengelolaan Sampah: Peningkatan drastis jumlah pengunjung di malam hari berarti peningkatan volume sampah. TMR harus memiliki sistem pengelolaan sampah malam yang efisien.
Mitigasi Kebisingan: Lokasi Ragunan yang berdekatan dengan permukiman padat menuntut manajemen kebisingan yang ketat, terutama dari suara pengunjung atau acara yang mungkin diadakan di area terbuka.
Dampak Sosial: Malam Minggu Bergeser ke ‘Piknik Cerdas’
Kehadiran Night at the Ragunan Zoo tidak hanya mengubah peta wisata, tetapi juga memicu pergeseran tren sosial di kalangan masyarakat Jakarta. Malam Minggu yang selama ini identik dengan mal, kafe, atau bioskop, kini mulai beralih ke konsep “Piknik Cerdas” yang lebih menyatu dengan alam dan bersifat edukatif.
Fenomena ini disambut baik oleh sosiolog perkotaan, Dr. Bima Santoso. Menurutnya, Ragunan malam menawarkan ruang komunal yang sangat dibutuhkan, terutama bagi keluarga dengan anggaran terbatas.
“Ini adalah demokratisasi ruang publik. Warga, yang mungkin lelah dengan hiruk pikuk Jakarta, kini punya tempat untuk bersantai, sambil tetap mendapatkan nilai edukasi bagi anak-anak mereka. Ini mengurangi stres perkotaan dan memperkuat ikatan keluarga,” jelas Dr. Bima.
Sekitar 60% pengunjung malam dilaporkan datang untuk piknik atau berkumpul santai, sementara 25% datang untuk berolahraga di area night workout yang sejuk. Angka ini menunjukkan bahwa Ragunan kini berfungsi ganda: sebagai kebun binatang sekaligus taman kota yang nyaman di malam hari.
Suara dari Kebon Sirih: DPRD Minta Ragunan Tak Jadi ‘Komoditas Mahal’
Meskipun memuji inisiatif ini sebagai inovasi positif, kritik dan masukan konstruktif juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Para anggota dewan meminta Pemprov DKI memastikan bahwa kemudahan dan keterjangkauan akses tetap menjadi filosofi utama Ragunan.
Sorotan utama tetap pada tarif sewa Buggy Car (Rp 250.000 per jam) yang dinilai sangat kontras dengan harga tiket masuk (Rp 4.000).
“Kami mendukung penuh Ragunan Night Zoo, tapi jangan sampai layanan tambahannya menjadi komoditas yang mahal. Harus ada alternatif angkutan malam yang lebih murah dan massal, mungkin semacam kereta keliling dengan tarif subsidi,” ujar seorang anggota Fraksi DPRD DKI dari Kebon Sirih.
DPRD mendesak TMR untuk segera mengkaji ulang tarif tersebut dan menyediakan opsi kendaraan yang memuat lebih banyak orang per perjalanan, sehingga biaya per kepala menjadi lebih rendah. Jika tidak, Ragunan dikhawatirkan hanya akan menjadi destinasi night zoo yang terjangkau tiketnya, namun mahal mobilitasnya.
KESIMPULAN: Ragunan Night Zoo Sukses Besar, Tapi Harus Atasi Dilema Akses dan Biaya
Program “Night at the Ragunan Zoo” yang diluncurkan pada 2025 sukses total dan menjadi magnet wisata baru di Jakarta, menarik ribuan pengunjung setiap malam Minggu. Keberhasilannya didorong oleh daya tarik melihat satwa nokturnal dan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, yaitu Rp 4.000. Inisiatif ini dipuji sebagai upaya demokratisasi ruang publik dan potensi besar untuk mendongkrak PAD serta ekonomi UMKM di sekitarnya.
Namun, program ini kini menghadapi dilema serius yang perlu segera diatasi oleh Pemprov DKI Jakarta:
Isu Akses Mahal: Kontras antara tiket masuk yang murah dengan biaya sewa Buggy Car (Rp 250.000/jam) menimbulkan kritik dari publik dan DPRD, yang khawatir Ragunan menjadi “komoditas mahal” dan tidak inklusif.
Tantangan Logistik: Lonjakan pengunjung menyebabkan masalah parkir, kepadatan, dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan sistem keamanan (CCTV) serta pengelolaan sampah.
Kesejahteraan Satwa: Terdapat kekhawatiran dari pemerhati lingkungan terkait potensi stres pada satwa akibat pencahayaan dan kebisingan, meskipun pengelola mengklaim telah menerapkan mitigasi.
Intinya: Ragunan Night Zoo telah membuktikan daya tariknya. Keberlanjutan dan predikatnya sebagai destinasi terpopuler akan sangat ditentukan oleh kecepatan Pemprov DKI dalam menyediakan alternatif transportasi internal yang murah dan memastikan kesejahteraan satwa tetap menjadi prioritas utama di atas keuntungan komersial.
TENTANG DISKUSIBERITA.COM
DiskusiBerita.com adalah portal berita independen yang menyajikan informasi aktual, akurat, dan berimbang. Kami menghadirkan berita nasional, ekonomi, teknologi, hiburan, hingga opini publik dengan gaya profesional dan terpercaya. Di sini, setiap fakta layak dibahas, dan setiap suara berhak untuk didengar secara cerdas dan objektif.
Keunggulan DiskusiBerita.com
DiskusiBerita.com tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menghadirkan analisis mendalam dan sudut pandang kritis. Setiap artikel kami dirancang untuk mengajak pembaca berpikir, bukan sekadar membaca.
Kami berdiri tanpa intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu. Integritas dan objektivitas adalah fondasi utama dalam setiap pemberitaan yang kami sajikan.
Setiap berita dikurasi agar relevan dan berdampak. Kami fokus memberikan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar angka views.
Kami membuka ruang bagi pembaca untuk berpendapat dan berdiskusi langsung di setiap topik — karena suara publik adalah bagian penting dari kebenaran.
Tampilan cepat, responsif, dan fitur interaktif kami dirancang untuk pengalaman membaca modern di semua perangkat.
Kami menjadi mitra strategis bagi brand untuk menghadirkan konten promosi yang elegan dan kredibel, menjaga keseimbangan antara nilai jurnalistik dan kepentingan bisnis.
SATU KLIK DISKUSIBERITA SEMUA INFORMASI TERKINI
NASIONAL Berita dan ulasan mendalam seputar isu-isu terkini di dalam negeri, meliputi perkembangan sosial, budaya, kriminal, dan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
INTERNATIONAL Liputan komprehensif dari seluruh penjuru dunia, mencakup peristiwa global, hubungan antarnegara, konflik, kerjasama, dan perkembangan yang memengaruhi skala internasional.
POLITIK Analisis dan laporan tentang dinamika politik, pemerintahan, pemilu, kebijakan, serta tokoh-tokoh politik di tingkat nasional maupun daerah.
TEKNOLOGI Informasi terbaru tentang inovasi teknologi, gawai, aplikasi, perkembangan digital, ilmu pengetahuan, serta tips dan trik dunia teknologi.
OLAHRAGA Berita, skor, dan ulasan lengkap dari berbagai cabang olahraga, baik lokal maupun internasional, termasuk sepak bola, bulu tangkis, basket, dan event olahraga besar lainnya.
OTOMOTIF Berita terbaru tentang industri kendaraan, peluncuran mobil dan motor baru, modifikasi, tips perawatan, serta ulasan seputar dunia transportasi.
FINANSIAL Panduan dan berita seputar keuangan pribadi, investasi, pasar modal, ekonomi makro, bisnis, perbankan, dan tips mengelola uang untuk mencapai kebebasan finansial.
HIBURAN Segala hal tentang dunia entertainment, mulai dari kabar selebriti, resensi film, musik, game, hingga tren gaya hidup dan budaya populer yang sedang hangat.
WISATA Inspirasi destinasi perjalanan, ulasan tempat wisata populer, tips traveling, kuliner, dan panduan liburan menarik dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
ENTERTAINMENT Kategori Entertainment di DiskusiBerita.com menghadirkan berbagai berita, ulasan, dan tren terkini dari dunia hiburan — baik lokal maupun internasional.
INFORMASI
Diskusi berita adalah lebih dari sekadar forum; ia adalah laboratorium nalar kolektif kita. Mari kita terus bekerja sama, memelihara tempat ini sebagai suar kejelasan di tengah lautan informasi yang membingungkan.
Terima kasih atas partisipasi Anda yang luar biasa. Ingatlah, kekuatan sejati sebuah berita bukan terletak pada seberapa hebohnya ia disiarkan, melainkan pada seberapa cerdas ia didiskusikan.
Sampai jumpa di utas dan topik diskusi berikutnya!
1 thought on “Magnet Baru Jakarta! Mengapa Wisata Malam Ragunan Diprediksi Jadi Destinasi Terpopuler Tahun Ini?”