
Jakarta – ‘Kutukan’ Sirkuit Mandalika kembali memakan korban. Juara dunia delapan kali, Marc Marquez, harus mengakhiri musimnya lebih cepat setelah mengalami crash brutal di lap pertama balapan utama MotoGP Indonesia.
Insiden mengerikan ini terjadi di tikungan krusial yang langsung memupuskan harapan Marquez dan jutaan fans di seluruh dunia.
Tragis Musim ke 8 Marquez Berakhir di Mandalika
Musim ke-8 Marc Marquez harus berakhir dengan pahit di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Juara dunia delapan kali itu mengalami crash parah di lap pertama balapan utama MotoGP Indonesia, yang berujung pada cedera serius dan memaksanya absen di sisa musim.
“Kutukan” Mandalika Benar-benar Nyata
Insiden dramatis ini terjadi tak lama setelah lampu start padam, pada Minggu (5/10/2025) siang WIB. Marquez, yang baru pekan lalu mengunci gelar juara dunia ke-9-nya (musim ke-8 di kelas utama), kembali menelan pil pahit di sirkuit yang disebut-sebut sebagai ‘kutukan’ baginya.
Balapan baru memasuki Tikungan 7 ketika Marquez yang tengah berjuang di barisan depan terlibat senggolan dengan Marco Bezzecchi. Bezzecchi yang datang dari belakang terlihat terlalu cepat saat memasuki tikungan, motornya pun tak bisa menghindari sentuhan dengan bagian belakang motor Ducati Desmosedici GP25 yang ditunggangi Marquez.
BUM!
Benturan keras membuat Marquez terpelanting dari motornya. Ia terseret ke gravel dengan kecepatan tinggi, menciptakan momen paling mengerikan di awal balapan.
“Marquez terlihat terlempar jauh, motornya ringsek, ini adalah kecelakaan yang sangat brutal di Tikungan 7,” lapor koresponden detikSport di lokasi.
Patah Tulang dan Keputusan Terbang ke Spanyol
Marquez, yang perlahan bangkit, tampak jelas memegangi bahu kanannya. Ia langsung dilarikan ke Pusat Medis Sirkuit untuk pemeriksaan awal.
Tak lama kemudian, kabar yang ditakutkan pun datang.
Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, mengonfirmasi Marquez mengalami cedera parah. “Ada patah tulang selangka kanan,” tegas Tardozzi.
Hasil pemeriksaan lanjutan mengindikasikan fraktur korakoid dan kerusakan ligamen yang memerlukan penanganan serius. Tim medis pun memutuskan untuk segera menerbangkan Marquez ke Madrid, Spanyol, agar bisa ditangani oleh spesialis.
Musim Ke-8 Tamat, Absen Empat Bulan
Konsekuensi dari insiden di Mandalika sangat fatal. Dengan kalender MotoGP 2025 yang hanya menyisakan beberapa seri, dan prediksi masa pemulihan cedera tulang selangka yang bisa mencapai 12 hingga 16 minggu, musim ke-8 Marquez dipastikan tamat lebih awal.
Dokter spesialis trauma olahraga Spanyol, dr. Pedro Luis Ripoll, memprediksi Marquez baru akan fit untuk balapan pada awal musim 2026.
“Ini adalah cedera dengan prognosis yang baik, namun masa pemulihannya bisa sekitar 16 minggu. Jika ada fraktur terkait ligamen, penanganannya dilakukan dalam jangka waktu operasi yang sama,” jelas dr. Ripoll kepada media Spanyol.
Marquez sudah dipastikan absen di MotoGP Australia dan Malaysia. Dengan demikian, gelar juara dunia ke-9 yang baru ia kunci di seri sebelumnya menjadi pencapaian terakhirnya di musim 2025.
Peristiwa ini kembali menjustifikasi julukan ‘keramat’ bagi Mandalika, yang kini secara tragis mengakhiri musim juara dunia Marc Marquez.
Reaksi Pecco Bagnaia dan Bezzecchi: Bukan Kesengajaan
Insiden ini sontak memicu perdebatan. Marco Bezzecchi, pebalap yang terlibat kontak dengan Marquez, juga harus gagal finis dan terlihat sangat menyesal.
“Itu adalah kesalahan saya. Saya datang terlalu cepat ke tikungan dan saya tidak bisa mengantisipasi Marc,” ujar Bezzecchi dengan nada penyesalan usai diperiksa di medical centre. “Saya minta maaf kepada Marc dan tim. Tidak ada yang ingin kecelakaan terjadi.”
Rekan setim Marquez, Pecco Bagnaia, yang juga gagal finis di Mandalika karena masalah teknis, turut memberikan dukungan. “Kita semua tahu Marc tidak pernah sengaja celaka. Musim ini dia sudah mengunci gelar dengan fantastis. Saya harap dia lekas pulih. Ini balapan, dan hal seperti ini bisa terjadi,” kata Bagnaia.
Mandalika dan Derita Marquez: Empat Kali Gagal Finis Beruntun
Kecelakaan di Mandalika ini seolah menambah panjang daftar ‘derita’ Marc Marquez di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut. Sejak debut Mandalika di MotoGP, Marquez belum pernah sekalipun finis di balapan utama.
Tahun | Insiden di Mandalika | Hasil Balapan Utama |
2022 | Highside parah saat pemanasan, didiagnosis gegar otak dan diplopia. | Absen/DNF |
2023 | Crash saat Sprint Race, gagal finis. | Gagal Finis/DNF |
2024 | Motor mengalami masalah teknis parah saat balapan utama. | Gagal Finis/DNF |
2025 | Crash dengan Bezzecchi di lap pertama, patah tulang. | Gagal Finis/DNF |
Kegagalan keempat ini semakin menegaskan reputasi Sirkuit Mandalika sebagai trek paling “keramat” sepanjang karier gemilang sang juara dunia.
“Saya hanya bisa tersenyum. Sirkuit ini memang menantang. Tapi kami akan kembali,” tulis Marquez singkat di media sosialnya, beberapa jam sebelum terbang ke Spanyol, mencoba tetap optimis meski kecewa.
Dengan absennya Marquez, perhatian kini beralih ke seri berikutnya di Australia. Tim Ducati harus segera mencari pengganti untuk mengisi kekosongan The Baby Alien di sisa musim.
Pengganti Sang Juara: Ducati Tunjuk Pembalap Penguji
Absennya Marc Marquez di sisa kalender balap 2025 menjadi kerugian besar bagi Ducati Lenovo Team, meskipun gelar Juara Dunia sudah berhasil mereka amankan. Tim pabrikan Italia itu pun bergerak cepat mencari solusi untuk mengisi kekosongan motor Desmosedici GP25.
Ducati secara resmi menunjuk test rider kawakan mereka, Michele Pirro, untuk menggantikan posisi Marquez pada seri terdekat, yakni MotoGP Australia di Phillip Island (17-19 Oktober).
“Mengikuti cedera Marc Marquez yang membuatnya absen setidaknya di dua seri berikutnya, Ducati Lenovo Team menunjuk Michele Pirro sebagai penggantinya di Australia,” demikian pernyataan resmi tim.
Pirro, yang sudah lama menjadi pembalap penguji dan sangat mengenal karakter Desmosedici, diharapkan mampu memberikan data dan menjaga konsistensi tim. Namun, Ducati masih belum memutuskan siapa yang akan menggantikan Marquez pada seri Malaysia dan kemungkinan Portugal.
Ducati Tak Mau Ambil Risiko Trauma Masa Lalu
Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, mengakui bahwa timnya tidak akan memaksa Marquez untuk segera kembali, terutama mengingat riwayat cedera lengan yang pernah dialami Marquez pada 2020. Pengalaman pahit Marquez yang sempat memaksakan diri kembali setelah operasi, dan justru memperparah cederanya, menjadi pelajaran berharga.
“Cedera itu cukup parah. Ia tak bisa turun di dua seri ke depan, itu sudah pasti. Kami akan sabar menunggu,” ujar Tardozzi.
“Kami ingin Marc pulih 100%. Kami tidak ingin dia terburu-buru kembali, dan menyebabkan masalah lebih lanjut seperti yang pernah ia alami di masa lalu. Kami akan menunggu kabar terbaru dari Madrid, tapi yang terpenting adalah ia kembali dalam kondisi optimal, kapanpun itu,” tutupnya, menegaskan bahwa kesehatan The Baby Alien adalah prioritas utama, bukan poin sisa musim.
Maka, Mandalika 2025 bukan hanya menjadi penutup tragis bagi musim Marquez, tetapi juga menjadi titik balik di mana sang juara harus kembali menghadapi pemulihan fisik yang panjang, jauh dari lintasan yang ia dominasi.
Update: Operasi Sukses, Harapan Comeback di Valencia Tipis
Setelah diterbangkan ke Madrid, Marc Marquez segera menjalani serangkaian pemeriksaan menyeluruh. Hasil pemindaian menunjukkan bahwa cedera di bahu kanannya lebih kompleks dari dugaan awal, dengan ditemukannya patah tulang korakoid dan kerusakan ligamen akromioklavikular.
Setelah sempat mencoba metode konservatif (istirahat total) selama seminggu tanpa kemajuan signifikan, tim dokter akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan tindakan operasi.
“Operasi telah selesai, dan semuanya berjalan sukses. Ligamen telah diperbaiki dan tulang distabilkan,” demikian kabar gembira dari pihak Marquez pada Senin (13/10).
Meski operasi berhasil, Marc Marquez diperkirakan akan membutuhkan waktu pemulihan antara 12 hingga 16 minggu sebelum ia benar-benar fit untuk balapan. Ini berarti, target comeback sebelum musim 2025 berakhir hampir mustahil tercapai.
Dokter Spesialis Trauma Spanyol, Pedro Luis Ripoll, memperkirakan Marquez baru bisa kembali beraksi penuh pada tes resmi MotoGP 2026 di Sepang.
Fokus ke Musim Depan
Keputusan tim medis yang ketat ini didukung penuh oleh Ducati. Sporting Director Ducati Corse, Mauro Grassilli, menegaskan bahwa mereka tidak akan mengulangi kesalahan masa lalu—merujuk pada insiden comeback prematur Marquez di Jerez pada 2020—yang justru memperparah cedera.
“Kami tidak mau terburu-buru. Marc sudah banyak menderita di masa lalu karena kembali balapan terlalu cepat. Kami ingin memberikan waktu yang diperlukan agar ia pulih sepenuhnya,” tegas Grassilli.
Dengan sisa empat seri balapan yang hampir pasti dilewatkan, fans Marquez harus bersabar. Musim ke-8 sang juara dunia memang berakhir tragis di Mandalika, namun fokus kini beralih pada pemulihan total demi mengamankan performa puncaknya untuk perebutan gelar di musim 2026.
Hukuman FIM untuk Bezzecchi: Double Long Lap Penalty
Insiden di Tikungan 7 Mandalika, yang memaksa Marc Marquez mengakhiri musimnya, tidak hanya berdampak pada sang juara dunia. FIM MotoGP Stewards akhirnya menjatuhkan sanksi resmi kepada Marco Bezzecchi, pebalap yang bertanggung jawab atas senggolan tersebut.
Bezzecchi, yang mengakui kesalahannya dan sudah meminta maaf, resmi dijatuhi hukuman Double Long Lap Penalty (penalti dua kali melewati jalur panjang) yang wajib dijalankan pada balapan utama MotoGP Australia di Phillip Island.
FIM menilai manuver Bezzecchi sebagai tindakan “berkendara yang tidak bertanggung jawab” karena membahayakan pebalap lain, melanggar Pasal 1.21.2 Peraturan Kejuaraan Dunia Grand Prix FIM. Hukuman ini lebih berat karena Bezzecchi memiliki catatan insiden serupa sebelumnya di musim ini.
“Saya menghormati dan menerimanya. Saya tahu saya salah perhitungan di Mandalika. Saya tidak menyangka kecepatan motor setinggi itu di titik tersebut,” ujar Bezzecchi, yang kini dituntut untuk tampil ekstra hati-hati saat kualifikasi di Australia.
Respon Pahit Alex Marquez: Podium Tak Terasa Manis
Kecelakaan Marc Marquez terjadi saat adik kandungnya, Alex Marquez (Gresini Racing), tengah tampil luar biasa dan berhasil mengamankan podium ketiga di Mandalika. Namun, kegembiraan Alex sontak sirna begitu mengetahui kondisi Marc.
“Sejujurnya, saya tidak bisa benar-benar bahagia. Saya melihat Marc jatuh, dan saya tahu kondisinya tidak baik. Itu bagian dari hidup, tetapi terkadang sulit untuk menerimanya,” kata Alex dengan nada pahit kepada awak media.
Alex secara terang-terangan menyebut insiden itu murni kesalahan Bezzecchi karena “terlalu optimistis” mencoba menyalip di tikungan berkecepatan tinggi. Meski demikian, Alex memilih untuk tidak menyalahkan secara personal.
“Kami memiliki 44 balapan dalam semusim (termasuk Sprint Race), peluang untuk melakukan kesalahan sangat besar. Semua pebalap pasti pernah melakukannya,” ujarnya, menyuarakan sentimen umum mengenai jadwal balap yang padat dan tingginya tekanan di akhir musim.
Dengan berakhirnya musim Marquez secara tragis, kini Ducati harus mengandalkan Francesco Bagnaia dan Michele Pirro untuk menjaga marwah tim di sisa seri, sambil berharap The Baby Alien dapat kembali mengaspal dalam kondisi 100% pada 2026.
Tentu, sebagai penutup, berita ala detikcom harus menyoroti dampak jangka panjang cedera ini, terutama mengenai dominasi Ducati dan harapan para penggemar.
Analisis: Cedera Marquez dan Proyeksi MotoGP 2026
Absennya Marc Marquez di sisa musim 2025, meski ia sudah mengunci gelar Juara Dunia, secara paradoks memberikan keuntungan besar bagi Ducati. Tanpa tekanan dari sang juara, tim dapat sepenuhnya berfokus pada pengembangan motor Desmosedici GP26, yang akan menjalani debutnya di musim mendatang.
General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, yang dikenal sebagai sosok arsitek dominasi Ducati, menyampaikan optimismenya. Dall’Igna menegaskan bahwa insiden di Mandalika tidak mengubah pandangan tim terhadap Marquez.
“Marc jelas merupakan salah satu pebalap terpenting dalam sejarah balap motor. Kami selalu menginginkannya di tim ini,” ujar Dall’Igna. “Cedera ini adalah bagian dari olahraga, namun kami yakin bahwa Marc masih memiliki beberapa tahun lagi untuk mengukir sejarah dan menambah rekornya bersama Ducati.”
Keyakinan ini penting, sebab cedera Marquez terjadi tepat di tengah periode krusial negosiasi kontrak dan persiapan regulasi teknis baru MotoGP 2026. Dengan konfirmasi bahwa Marquez akan tetap menjadi poros utama tim pabrikan Ducati, proyeksi tim Borgo Panigale untuk mempertahankan dominasi di musim depan semakin kuat.
Harapan Fans: Musim Sempurna di 2026
Bagi para penggemar, insiden di Mandalika memang menutup musim 2025 dengan rasa getir. Namun, hal ini juga membuka harapan baru: Marc Marquez akan memiliki waktu istirahat yang memadai untuk kali pertama setelah bertahun-tahun berjuang dengan cedera lengan kronis.
Dokter tim memastikan, cedera bahu kanan yang baru dialami Marquez ini tidak ada hubungannya dengan cedera lama yang ia alami sejak 2020. Ini adalah kabar baik, yang berarti Marquez bisa menjalani pemulihan tanpa harus mengkhawatirkan komplikasi dari luka lama.
Kini, The Baby Alien telah beralih sepenuhnya ke “mode pemulihan”. Para fans pun menantikan kembalinya Marc Marquez di tes pra-musim 2026 dengan kondisi 100% prima, siap memulai musim baru dan kembali mematahkan ‘kutukan’ yang masih melekat di beberapa sirkuit.
MotoGP 2025 memang telah berakhir bagi Marquez, namun babak baru dominasi sang juara diprediksi akan dimulai lebih kuat pada 2026.
Kontras di Mandalika: Kesuksesan Event vs Tragedi Sang Juara
Tragedi yang menimpa Marc Marquez di Tikungan 7 Sirkuit Mandalika memang menyisakan kepahitan bagi penggemar olahraga di seluruh dunia. Namun, di sisi lain, penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 sendiri justru mencatatkan rekor cemerlang.
Penyelenggara, InJourney, mengklaim bahwa MotoGP Mandalika tahun ini adalah penyelenggaraan terbaik sejak debutnya di Indonesia.
Total penonton yang hadir selama tiga hari event dilaporkan memecahkan rekor, melampaui 140.000 penonton. Lonjakan jumlah penonton dan peningkatan signifikan dalam aspek keamanan, logistik, dan fasilitas media membuat Mandalika mendapat pujian dari Dorna Sports dan media asing.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, menegaskan bahwa kesuksesan event ini adalah bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta.
“Mandalika terbukti sukses menjadi sport tourism unggulan. Meskipun ada drama balapan, secara keseluruhan, Indonesia telah menunjukkan bahwa kita mampu menyelenggarakan ajang kelas dunia dengan standar terbaik,” ujar Menpora.
Menantikan Bangkitnya Sang Baby Alien
Dengan Marquez kini fokus pada rehabilitasi di Madrid dan Mandalika sukses diselenggarakan, perhatian dunia kini sepenuhnya tertuju pada kembalinya sang juara di musim mendatang.
Tim Ducati dan para penggemar berharap cedera bahu ini menjadi titik terakhir dari rentetan nasib buruk Marquez. Musim 2026, yang akan memperkenalkan regulasi mesin baru, diprediksi akan menjadi tantangan besar dan babak baru dalam karier Marquez.
Tragis Musim ke-8 Marquez mungkin berakhir di Mandalika, namun hasrat dan ambisinya untuk meraih gelar ke-10 di lintasan dipastikan masih menyala. Dunia balap kini hanya tinggal menghitung hari menuju tes pra-musim, menanti kembalinya The Baby Alien dengan kekuatan penuh.
Pesan Damai Marquez dari Madrid
Meskipun harus mengakhiri musimnya dengan cedera serius yang membutuhkan operasi, Marc Marquez menunjukkan kematangan dan sportivitas yang luar biasa. Tak lama setelah insiden, ia menggunakan media sosialnya untuk meredakan ketegangan antara penggemar.
“Tolong, jangan menyalahkan Marco (Bezzecchi). Ini adalah balapan. Tidak ada pebalap yang berniat melakukan hal seperti ini,” tulis Marquez. Pesan tersebut mendapat pujian luas, menunjukkan kematangan karakter sang juara dunia di luar lintasan.
Dari Madrid, melalui unggahan terbaru di akun Instagram resminya, Marquez membagikan foto dirinya yang tersenyum tipis pasca-operasi. Pesannya sederhana namun sarat makna: “Operasi selesai, semuanya berjalan lancar. Waktunya mode pemulihan! Dan jangan lupa… KITA ADALAH JUARA DUNIA.”
Statusnya sebagai Juara Dunia MotoGP 2025 memberinya waktu dan ruang yang mewah untuk fokus total pada rehabilitasi, tanpa tekanan untuk buru-buru kembali demi poin.
Jalan Panjang Menuju Comeback
Jadwal Marquez ke depan kini bukan lagi tentang balapan, melainkan tentang fisioterapi. Ia akan menjalani pemulihan bertahap di Spanyol di bawah pengawasan ketat tim medis yang memastikan ia tidak akan membalap sebelum bahunya benar-benar menyatu dan ligamennya pulih total.
Jika prediksi 16 minggu benar, comeback penuh Marquez diperkirakan terjadi pada awal Februari 2026, bertepatan dengan Tes Pramusim MotoGP Sepang, di mana Desmosedici GP26 akan diuji coba secara intensif.
Maka, Mandalika, yang penuh drama dan insiden, menjadi penutup babak kejayaan Marc Marquez di tahun 2025. Kini, seluruh mata tertuju ke masa depan, menanti sang Baby Alien kembali menantang rekor dengan kekuatan baru di musim yang akan datang.
KESIMPULAN: Tragis, Musim Ke-8 Marquez Tamat di Mandalika, Fokus ke 2026
Insiden dramatis di Sirkuit Mandalika pada MotoGP Indonesia 2025 menjadi penutup pahit bagi musim Marc Marquez. Juara dunia delapan kali itu mengalami crash brutal di lap pertama setelah ditabrak Marco Bezzecchi, yang langsung berujung pada cedera serius.
Poin-poin Kunci Tragedi Mandalika:
- Cedera Fatal: Marquez didiagnosis mengalami patah tulang korakoid dan kerusakan ligamen bahu kanan, memaksanya menjalani operasi sukses di Madrid.
- Musim Tamat: Dengan perkiraan pemulihan mencapai 16 minggu, Marquez dipastikan absen di sisa musim 2025 (Australia, Malaysia, Portugal, dan Valencia).
- Sanksi untuk Bezzecchi: FIM menjatuhkan sanksi Double Long Lap Penalty kepada Marco Bezzecchi atas manuver yang dianggap tidak bertanggung jawab.
- Fokus Ducati: Tim pabrikan Ducati Lenovo menunjuk test rider Michele Pirro sebagai pengganti sementara dan menegaskan tidak akan terburu-buru mendorong comeback Marquez, belajar dari trauma cedera masa lalu.
- Harapan 2026: Setelah mengamankan gelar Juara Dunia 2025, Marquez kini memiliki waktu istirahat yang krusial untuk pulih total. Ia diperkirakan kembali kuat pada Tes Pramusim MotoGP 2026, siap mempertahankan dominasinya.
Meskipun tragis bagi sang juara, kecelakaan ini menjadi akhir babak dominasi 2025 dan awal fokus penuh Marquez untuk menghadapi regulasi baru di musim 2026.
HEBOH! Mobil Listrik Mewah, Pajak Cuma Dibawah Rp 150 Ribu
RESMI! Toyota Veloz Hybrid 2025 Siap Meluncur: Mengubah Peta Persaingan MPV Indonesia
TENTANG DISKUSIBERITA.COM
DiskusiBerita.com adalah portal berita independen yang menyajikan informasi aktual, akurat, dan berimbang. Kami menghadirkan berita nasional, ekonomi, teknologi, hiburan, hingga opini publik dengan gaya profesional dan terpercaya. Di sini, setiap fakta layak dibahas, dan setiap suara berhak untuk didengar secara cerdas dan objektif.
Keunggulan DiskusiBerita.com
DiskusiBerita.com tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menghadirkan analisis mendalam dan sudut pandang kritis. Setiap artikel kami dirancang untuk mengajak pembaca berpikir, bukan sekadar membaca.
Kami berdiri tanpa intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu. Integritas dan objektivitas adalah fondasi utama dalam setiap pemberitaan yang kami sajikan.
Setiap berita dikurasi agar relevan dan berdampak. Kami fokus memberikan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar angka views.
Kami membuka ruang bagi pembaca untuk berpendapat dan berdiskusi langsung di setiap topik — karena suara publik adalah bagian penting dari kebenaran.
Tampilan cepat, responsif, dan fitur interaktif kami dirancang untuk pengalaman membaca modern di semua perangkat.
Kami menjadi mitra strategis bagi brand untuk menghadirkan konten promosi yang elegan dan kredibel, menjaga keseimbangan antara nilai jurnalistik dan kepentingan bisnis.
SATU KLIK DISKUSIBERITA SEMUA INFORMASI TERKINI
NASIONAL Berita dan ulasan mendalam seputar isu-isu terkini di dalam negeri, meliputi perkembangan sosial, budaya, kriminal, dan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
INTERNATIONAL Liputan komprehensif dari seluruh penjuru dunia, mencakup peristiwa global, hubungan antarnegara, konflik, kerjasama, dan perkembangan yang memengaruhi skala internasional.
POLITIK Analisis dan laporan tentang dinamika politik, pemerintahan, pemilu, kebijakan, serta tokoh-tokoh politik di tingkat nasional maupun daerah.
TEKNOLOGI Informasi terbaru tentang inovasi teknologi, gawai, aplikasi, perkembangan digital, ilmu pengetahuan, serta tips dan trik dunia teknologi.
OLAHRAGA Berita, skor, dan ulasan lengkap dari berbagai cabang olahraga, baik lokal maupun internasional, termasuk sepak bola, bulu tangkis, basket, dan event olahraga besar lainnya.
OTOMOTIF Berita terbaru tentang industri kendaraan, peluncuran mobil dan motor baru, modifikasi, tips perawatan, serta ulasan seputar dunia transportasi.
FINANSIAL Panduan dan berita seputar keuangan pribadi, investasi, pasar modal, ekonomi makro, bisnis, perbankan, dan tips mengelola uang untuk mencapai kebebasan finansial.
HIBURAN Segala hal tentang dunia entertainment, mulai dari kabar selebriti, resensi film, musik, game, hingga tren gaya hidup dan budaya populer yang sedang hangat.
WISATA Inspirasi destinasi perjalanan, ulasan tempat wisata populer, tips traveling, kuliner, dan panduan liburan menarik dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
ENTERTAINMENT Kategori Entertainment di DiskusiBerita.com menghadirkan berbagai berita, ulasan, dan tren terkini dari dunia hiburan — baik lokal maupun internasional.
INFORMASI
Diskusi berita adalah lebih dari sekadar forum; ia adalah laboratorium nalar kolektif kita. Mari kita terus bekerja sama, memelihara tempat ini sebagai suar kejelasan di tengah lautan informasi yang membingungkan.
Terima kasih atas partisipasi Anda yang luar biasa. Ingatlah, kekuatan sejati sebuah berita bukan terletak pada seberapa hebohnya ia disiarkan, melainkan pada seberapa cerdas ia didiskusikan.
Sampai jumpa di utas dan topik diskusi berikutnya!
2 thoughts on “Drama Brutal MotoGP Mandalika: Crash Mengerikan yang Mengakhiri Musim Ke-8 Marquez”