Geger Dunia! Museum Louvre Tutup Usai Perhiasan Rp Triliunan Raib

Jakarta – Siapa sangka, museum paling terkenal di dunia malah jadi lokasi pencurian besar-besaran. Ya, Museum Louvre di Paris kini lagi jadi sorotan dunia gara-gara kasus pencurian perhiasan super langka yang nilainya ditaksir tembus miliaran rupiah. Sejak kejadian itu, Museum Louvre langsung ditutup total. Para turis yang udah ngantri panjang di halaman depan piramida kaca pun cuma bisa gigit jari. Rata-rata udah pesan tiket jauh-jauh hari, tapi malah disambut pengumuman mendadak: “Museum ditutup sampai pemberitahuan selanjutnya.” Banyak turis kecewa berat. Salah satunya Jesslyn Ehlers (38) asal Amerika Serikat yang udah rencanain liburan impiannya ke Paris selama berbulan-bulan.

“Kami udah tunggu lama banget buat lihat Mona Lisa, tapi malah gagal gara-gara pencurian ini,” keluhnya, dikutip dari media lokal. Nggak cuma Jesslyn, puluhan turis lain juga tampak kecewa karena harus re-schedule tiket dan hotel. Beberapa bahkan sempat berharap museum bakal buka lebih cepat, tapi ternyata penutupan diperpanjang sampai Rabu (22/10). Menurut laporan, sekitar 60 penyidik khusus dari kepolisian Prancis dikerahkan buat ngusut kasus ini. Mereka curiga pencurian ini bukan kerjaan pencuri biasa, tapi kelompok kejahatan terorganisir yang udah mateng banget rencananya.

Skandal Museum Louvre Perhiasan RpTriliunan Raib

Museum Louvre Paris heboh usai pencurian delapan perhiasan langka senilai miliaran rupiah. Polisi dan intel Israel turun tangan, sementara turis kecewa karena museum tutup berhari-hari. Yang bikin publik makin heboh, pencurian di Louvre ini cuma butuh waktu 7 menit! Gila, kan?

Para pelaku disebut masuk lewat jendela galeri Apolo dengan cara manjat pakai truk tangga kayak tukang pindahan furnitur. Begitu berhasil masuk, mereka langsung bongkar etalase dan ambil delapan perhiasan mewah dari era kekaisaran Prancis.

Barang yang raib antara lain:

• Kalung zamrud & berlian milik Permaisuri Marie-Louise (istri Napoleon Bonaparte),
• Diadem mewah Permaisuri Eugenie berlapis hampir 2.000 berlian,
• Kalung safir & berlian milik Ratu Marie-Amelie.

Yang agak lucu (tapi tragis juga), salah satu pelaku kabarnya sempat menjatuhkan mahkota berlian waktu kabur dari lokasi. Mahkota itu sekarang jadi satu-satunya barang berharga yang masih tersisa di tempat kejadian.

Pemerintah Prancis Akui Gagal Jaga Keamanan

Kasus ini bikin pemerintah Prancis malu berat. Menteri Kehakiman Gerald Darmanin sampai terang-terangan ngaku kalau ada kelalaian besar dalam sistem keamanan Museum Louvre. “Kami gagal. Bayangin aja, pencuri bisa parkir alat pengangkat di tengah kota Paris, manjat, terus kabur cuma dalam hitungan menit,” kata Darmanin dalam wawancaranya dengan radio nasional. Parahnya lagi, laporan dari Pengadilan Auditor Prancis nunjukin kalau CCTV museum cuma mencakup seperempat area museum. Artinya, sebagian besar ruangan bahkan nggak terekam kamera pengawas! Nggak heran kalau pencuri bisa bebas gerak tanpa ketahuan. Padahal Louvre itu salah satu museum paling dijaga di dunia.

Rumor Panas: Louvre Gandeng Intel Israel Buat Lacak Pencuri

Nggak lama setelah kejadian, rumor panas mulai beredar. Katanya, pihak Museum Louvre minta bantuan firma intelijen asal Israel, CGI Group, buat bantu ngelacak para pelaku dan ngambil balik perhiasan yang dicuri.

CEO CGI Group, Zvika Naveh, sempat bilang kalau timnya memang diminta buat mengidentifikasi pelaku dan memulihkan artefak yang dicuri.

“Kami nggak tahu apakah permintaan itu datang langsung dari Louvre atau lewat perusahaan asuransi dan pengacara mereka,” ujarnya.

Tapi pihak Museum Louvre buru-buru membantah keras rumor itu. Mereka menegaskan tidak pernah menghubungi intel Israel dan masih sepenuhnya bekerja sama dengan polisi Prancis.

“Manajemen Louvre membantah kabar tersebut,” tegas perwakilan resmi museum.

Meski begitu, masyarakat tetap curiga. Soalnya, CGI Group emang dikenal punya rekam jejak keren dalam kasus serupa. Mereka pernah bantu ungkap pencurian perhiasan senilai USD 132 juta di Jerman tahun 2019.

Sponsored

Butuh Ide Mengatur Keuangan?

Pelajari cara cerdas mengelola pengeluaran dan menambah pemasukan dengan strategi sederhana.

Mulai Sekarang

Sponsored

Ingin Traveling Tanpa Pusing Biaya?

Temukan tips hemat perjalanan dan program reward yang bikin liburan makin mudah. yuk Kepoin Lotto21 Group

Mulai Sekarang

Sponsored

Bagaimana Cara Jadi Lebih Produktif?

Pelajari kebiasaan sederhana yang membantu kamu mencapai kesuksesan lebih cepat.

Mulai Sekarang

Turis Kecewa Berat, Paris Rugi Jutaan Euro

Penutupan Museum Louvre bukan cuma bikin kecewa turis, tapi juga ngebuat ekonomi sekitar ambruk sementara. Restoran, toko suvenir, dan hotel di sekitar museum kehilangan ribuan pengunjung tiap harinya.

Beberapa pedagang lokal mengaku omzet mereka turun sampai 70% sejak penutupan diumumkan. “Biasanya ramai banget, tapi sekarang sepi. Semua orang cuma datang buat foto di luar,” kata Pierre, penjual crepe di area depan museum.

Selain itu, turis mancanegara juga ngerasa rugi secara emosional. Banyak yang udah ngimpi seumur hidup buat bisa masuk Louvre, tapi malah dapet drama kriminal besar pas sampai di sana.

Keamanan Museum Dunia Dipertanyakan

Kasus Louvre ini bikin negara lain mulai waspada. Banyak museum besar di dunia kayak British Museum (London) dan Metropolitan Museum of Art (New York) dikabarkan mulai tingkatkan pengamanan mereka. Soalnya, pencurian koleksi seni bernilai tinggi ternyata makin sering terjadi beberapa tahun terakhir. Sebulan sebelum kasus ini, dua museum kecil di Eropa Timur juga kebobolan. Para ahli sejarah seni bahkan bilang, ada kemungkinan jaringan internasional pencuri seni sedang aktif lagi. Mereka bisa jual barang-barang langka itu di pasar gelap atau lewat lelang ilegal.

Museum Louvre: Ikon Dunia yang Lagi Luka

Buat yang belum tahu, Museum Louvre bukan cuma museum biasa. Ia adalah simbol kebanggaan Prancis dan rumah bagi lebih dari 35 ribu karya seni, termasuk lukisan paling terkenal di dunia —Mona Lisa. Pencurian ini bukan cuma bikin malu, tapi juga melukai citra budaya Prancis di mata dunia.

“Kejadian ini bikin publik global kehilangan rasa aman terhadap warisan seni dunia,” kata Laurent Nunez, Menteri Dalam Negeri Prancis. Walau pihak museum janji bakal buka kembali secepatnya, belum ada tanggal pasti kapan pengunjung bisa balik menikmati koleksi bersejarah di dalamnya.

Kesimpulan diskusiberita.com 

Kasus pencurian perhiasan di Museum Louvre ini jelas bukan cuma soal kehilangan benda berharga, tapi juga soal kehormatan budaya dan sejarah. Delapan perhiasan langka yang dicuri mewakili potongan penting dari masa kekaisaran Prancis — dan sekarang nasibnya masih misterius.Pemerintah Prancis sedang berpacu dengan waktu untuk mengembalikan artefak bersejarah itu dan memulihkan reputasi negara. Sementara itu, dunia cuma bisa berharap  semoga kasus ini cepat kelar, dan Museum Louvre bisa kembali buka buat publik.