
JAKARTA – Nilai tukar Rupiah (IDR) melemah ke Rp16.325 per dolar AS pada Senin, dipicu gejolak politik di Jepang. Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyebut pelemahan ini didorong oleh koalisi PM Shigeru Ishiba yang kehilangan mayoritas di parlemen Jepang.
Situasi ini memicu penghindaran risiko (risk aversion) global. Investor menarik dana dari aset berisiko seperti Rupiah, beralih ke Dolar AS. Ketidakpastian arah kebijakan ekonomi Jepang akibat kebuntuan parlemen memperburuk sentimen negatif, menyeret Rupiah bersama dengan mata uang Asia lainnya. Rupiah diprediksi berada di kisaran Rp16.320–Rp16.360.
Rupiah Melemah Dipicu Isu Politik Jepang 2025
Nilai tukar Rupiah (IDR) kembali berada dalam tekanan signifikan pada pembukaan perdagangan hari Senin (21/07/2025). Pelemahan mata uang domestik ini dipicu oleh dua faktor eksternal utama: ketidakpastian politik yang mendera Jepang dan penguatan kembali indeks dolar AS secara global.
Pada pembukaan pasar, Rupiah tercatat melemah 28 poin atau setara 0,17 persen, bergerak ke level Rp16.325 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di Rp16.297. Analis memprediksi pelemahan ini dapat berlanjut, menempatkan Rupiah dalam kisaran Rp16.320 hingga Rp16.360.
“Pelemahan Rupiah hari ini didominasi oleh faktor regional, yaitu isu stabilitas politik di Jepang, yang diperparah oleh indeks dolar global yang menunjukkan tren penguatan.” jelas Rully Nova, Analis dari Bank Woori Saudara, kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Faktor Pemicu Regional: Krisis Mayoritas Parlemen Jepang
Akar dari ketidakpastian yang menekan Rupiah bersumber dari hasil pemilihan Majelis Tinggi (House of Councillors) di Jepang pada Minggu (20/07/2025). Pemilu ini menghasilkan situasi politik yang kritis dan jarang terjadi:
1. Hilangnya Kekuatan Legislatif Koalisi
Koalisi pemerintahan Jepang, yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba dari Partai Demokrat Liberal (LDP) dan mitranya, Komeito, dipastikan telah kehilangan status mayoritasnya di Majelis Tinggi.
Situasi ini menjadi double whammy (pukulan ganda) karena koalisi kini tidak lagi memegang kendali mayoritas di kedua majelis parlemen—Majelis Tinggi dan Majelis Rendah (House of Representatives). Dalam sistem parlemen Jepang, hilangnya kontrol di kedua majelis membuat pemerintahan minoritas menghadapi kesulitan besar. PM Ishiba berada dalam posisi sangat tertekan, meskipun ia bersikeras tidak akan mundur.
2. Ancaman Kebuntuan Anggaran dan UU
Hilangnya mayoritas di Majelis Tinggi membuat PM Ishiba harus bergantung pada dukungan dari partai oposisi untuk meloloskan setiap undang-undang (UU) dan anggaran negara. Dukungan dari partai oposisi kini menjadi semakin krusial, yang berpotensi menyebabkan kebuntuan legislatif, penundaan kebijakan, dan meningkatkan ketidakpastian arah ekonomi Jepang. Koalisi LDP-Komeito gagal memenangkan setidaknya 50 dari 125 kursi yang diperebutkan—ambang batas minimum untuk mempertahankan kontrol.
3. Munculnya Kekuatan Baru dan Frustrasi Publik
Kekalahan ini juga mencerminkan tingkat kepercayaan publik yang menurun terhadap pemerintahan Ishiba yang baru berjalan beberapa bulan. Frustrasi publik dipicu oleh:
Penanganan inflasi yang lambat.
Pertumbuhan upah yang tidak memadai (stagnasi pendapatan).
Ketidakjelasan negosiasi tarif perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump.
Di sisi lain, munculnya Partai Sanseito, partai populis berhaluan kanan yang fokus pada agenda “Jepang Didahulukan.” berhasil melampaui 10 kursi di Majelis Tinggi. Keberhasilan ini, meskipun Sanseito dituding mengusung sentimen anti-asing, menunjukkan perpecahan di basis pemilih LDP dan menambahkan elemen ketidakpastian baru dalam peta politik Jepang.
Mekanisme Transmisi ke Rupiah: Efek Domino Asia
Ketidakpastian politik di Jepang direspons cepat oleh investor global, yang langsung memicu pelemahan Rupiah melalui mekanisme risk aversion atau penghindaran risiko:
1.Peningkatan Risk Aversion: Investor cenderung menarik modal dari aset-aset berisiko tinggi (termasuk Rupiah dan obligasi negara berkembang) dan mengalihkannya ke aset safe haven, seperti Dolar AS.
2.Dolar AS Menguat: Pergerakan modal global ini memperkuat Indeks Dolar AS, membuat mata uang hard currency tersebut menjadi lebih mahal. Ketika Dolar menguat, Rupiah otomatis tertekan.
3.Kekhawatiran Kebijakan: Kebuntuan di Tokyo menimbulkan kekhawatiran bahwa kebijakan reformasi ekonomi Jepang akan terhambat, yang pada gilirannya dapat melambatkan permintaan dan investasi di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Sentimen Domestik Memberi Bantalan, Namun Terbatas
Meskipun tekanan eksternal mendominasi, Rupiah masih mendapatkan sedikit dukungan dari sisi domestik. Analis Rully Nova mencatat adanya sentimen positif dari pasar modal dan obligasi:
“Sementara dari domestik, Rupiah mendapatkan sentimen positif dari pasar saham dan obligasi negara yang masih melanjutkan penguatan.” ungkap Rully.
Penguatan di pasar saham dan obligasi (SBN) menunjukkan bahwa investor jangka panjang masih memiliki keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Namun, kekuatan penopang domestik ini belum cukup untuk melawan gejolak yang dipicu oleh sentimen regional dan penguatan Dolar AS.
Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa stabilitas nilai tukar Rupiah kini sangat rentan terhadap drama politik dan ekonomi di panggung global, jauh melampaui batas geografis Indonesia.
KESIMPULAN (DiskusiBerita): Rupiah Tertekan Kuat Akibat Risk-Off Global Dipicu Krisis Politik Jepang
Pelemahan nilai tukar Rupiah (IDR) pada perdagangan hari Senin (21/07/2025) ke level sekitar Rp16.325 per dolar AS didominasi oleh faktor eksternal, khususnya isu ketidakstabilan politik di Jepang yang diperparah oleh penguatan Dolar AS.
Inti dari gejolak ini adalah:
1.Krisis Mayoritas di Jepang: Koalisi PM Shigeru Ishiba kehilangan kendali mayoritas di Majelis Tinggi, menciptakan “parlemen yang terpecah” dan meningkatkan ancaman kebuntuan dalam pengesahan anggaran dan undang-undang. Situasi ini langsung menekan kredibilitas dan arah kebijakan ekonomi Jepang.
2.Risk Aversion Global: Ketidakpastian politik di ekonomi besar seperti Jepang memicu mekanisme penghindaran risiko (risk aversion). Investor global secara serentak menarik modal dari aset berisiko tinggi (seperti Rupiah dan obligasi emerging market) dan mengalihkannya ke Dolar AS (safe haven).
3.Dampak Domino Asia: Pelemahan ini menunjukkan bahwa stabilitas Rupiah sangat rentan terhadap drama politik di Tokyo. Meskipun pasar saham dan obligasi domestik Indonesia masih menunjukkan penguatan sebagai bantalan, sentimen negatif regional dan penguatan Indeks Dolar AS jauh lebih dominan dalam menentukan pergerakan harian Rupiah.
Singkatnya, Rupiah sedang menghadapi tekanan kuat yang bukan berasal dari fundamental domestik, melainkan dari kekhawatiran global terhadap prospek ekonomi Jepang yang terancam oleh kebuntuan politik.
TENTANG DISKUSIBERITA.COM
DiskusiBerita.com adalah portal berita independen yang menyajikan informasi aktual, akurat, dan berimbang. Kami menghadirkan berita nasional, ekonomi, teknologi, hiburan, hingga opini publik dengan gaya profesional dan terpercaya. Di sini, setiap fakta layak dibahas, dan setiap suara berhak untuk didengar secara cerdas dan objektif.
Keunggulan DiskusiBerita.com
DiskusiBerita.com tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menghadirkan analisis mendalam dan sudut pandang kritis. Setiap artikel kami dirancang untuk mengajak pembaca berpikir, bukan sekadar membaca.
Kami berdiri tanpa intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu. Integritas dan objektivitas adalah fondasi utama dalam setiap pemberitaan yang kami sajikan.
Setiap berita dikurasi agar relevan dan berdampak. Kami fokus memberikan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar angka views.
Kami membuka ruang bagi pembaca untuk berpendapat dan berdiskusi langsung di setiap topik — karena suara publik adalah bagian penting dari kebenaran.
Tampilan cepat, responsif, dan fitur interaktif kami dirancang untuk pengalaman membaca modern di semua perangkat.
Kami menjadi mitra strategis bagi brand untuk menghadirkan konten promosi yang elegan dan kredibel, menjaga keseimbangan antara nilai jurnalistik dan kepentingan bisnis.
SATU KLIK DISKUSIBERITA SEMUA INFORMASI TERKINI
NASIONAL Berita dan ulasan mendalam seputar isu-isu terkini di dalam negeri, meliputi perkembangan sosial, budaya, kriminal, dan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
INTERNATIONAL Liputan komprehensif dari seluruh penjuru dunia, mencakup peristiwa global, hubungan antarnegara, konflik, kerjasama, dan perkembangan yang memengaruhi skala internasional.
POLITIK Analisis dan laporan tentang dinamika politik, pemerintahan, pemilu, kebijakan, serta tokoh-tokoh politik di tingkat nasional maupun daerah.
TEKNOLOGI Informasi terbaru tentang inovasi teknologi, gawai, aplikasi, perkembangan digital, ilmu pengetahuan, serta tips dan trik dunia teknologi.
OLAHRAGA Berita, skor, dan ulasan lengkap dari berbagai cabang olahraga, baik lokal maupun internasional, termasuk sepak bola, bulu tangkis, basket, dan event olahraga besar lainnya.
OTOMOTIF Berita terbaru tentang industri kendaraan, peluncuran mobil dan motor baru, modifikasi, tips perawatan, serta ulasan seputar dunia transportasi.
FINANSIAL Panduan dan berita seputar keuangan pribadi, investasi, pasar modal, ekonomi makro, bisnis, perbankan, dan tips mengelola uang untuk mencapai kebebasan finansial.
HIBURAN Segala hal tentang dunia entertainment, mulai dari kabar selebriti, resensi film, musik, game, hingga tren gaya hidup dan budaya populer yang sedang hangat.
WISATA Inspirasi destinasi perjalanan, ulasan tempat wisata populer, tips traveling, kuliner, dan panduan liburan menarik dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
ENTERTAINMENT Kategori Entertainment di DiskusiBerita.com menghadirkan berbagai berita, ulasan, dan tren terkini dari dunia hiburan baik lokal maupun internasional.
INFORMASI
Diskusi berita adalah lebih dari sekadar forum; ia adalah laboratorium nalar kolektif kita. Mari kita terus bekerja sama, memelihara tempat ini sebagai suar kejelasan di tengah lautan informasi yang membingungkan.
Terima kasih atas partisipasi Anda yang luar biasa. Ingatlah, kekuatan sejati sebuah berita bukan terletak pada seberapa hebohnya ia disiarkan, melainkan pada seberapa cerdas ia didiskusikan.
Sampai jumpa di utas dan topik diskusi berikutnya!