
Jakarta – Atlet Indonesia Mundur Pelatnas menjadi sorotan utama di dunia bulutangkis setelah empat pemain memutuskan hengkang dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Cipayung. Kabar ini disampaikan langsung oleh PBSI, yang menerima keputusan dari Rinov Rivaldy, Yeremia Rambitan, Pitha Haningtyas Mentari, dan Lisa Ayu Kusumawati. Keempatnya kini memilih jalur sebagai pemain independen, menyusul langkah serupa yang sebelumnya diambil oleh Jonatan Christie dan Komang Ayu Cahya Dewi.
Reaksi PBSI: 4 Atlet Indonesia Mundur dari Pelatnas 2025
Menyikapi keputusan krusial ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, menyatakan sikap resminya. Eng Hian menegaskan bahwa PBSI menghormati dan sepenuhnya memahami pilihan yang diambil oleh keempat pemain tersebut.
“Kami menghormati dan memahami keputusan Yere, Rinov, Pitha, dan Lisa untuk mengakhiri kebersamaan di Pelatnas dan melanjutkan karier sebagai atlet profesional,” ucap Eng Hian dalam rilis resmi PBSI. “Selama menjadi bagian dari Pelatnas, yang bersangkutan telah memberikan kontribusi bagi prestasi olahraga Indonesia”.
Pihak PBSI turut menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi, kerja keras, serta pengabdian yang telah ditunjukkan para atlet selama berada di Pelatnas. Mereka berharap, pengalaman berharga yang diperoleh di lingkungan Cipayung akan menjadi modal kuat dalam meniti karier sebagai pemain independen di masa mendatang.
Harapan Baru Regenerasi: Pemain Muda Potensial Pelatnas PBSI
Keluarnya Rinov/Pitha dan Yeremia/Lisa memaksa PBSI untuk segera mengaktifkan skema pasangan baru dan mempromosikan pemain dari level Pratama (Junior) ke Utama (Senior).
1. Sektor Ganda Campuran (Pengganti Pasangan Utama)
Sektor ini mengalami dampak paling signifikan, di mana PBSI langsung melakukan eksperimen pasangan baru yang melibatkan sisa pemain senior dan beberapa nama dari Pratama.
- Dejan Ferdinansyah: Secara resmi dipanggil masuk Pelatnas 2025. Sebelumnya ia adalah pemain independen berprestasi. Kehadirannya diharapkan bisa langsung mengisi kekosongan di level utama.
- Verrell Yustin Mulia: Pemain Pratama yang dipromosikan dan kini dipasangkan dengan Pitha Haningtyas Mentari (yang tetap di Pelatnas). Verrell sebelumnya berpasangan dengan Priskila Venus Elsadai dan kini diuji di level yang lebih tinggi.
- Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati: Meskipun keduanya mengajukan mundur dari Pelatnas, PBSI telah sempat meracik keduanya menjadi pasangan baru. Ini menunjukkan upaya cepat PBSI mencari chemistry baru di internal skuad Ganda Campuran.
- Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata: Pasangan muda dari skuad utama 2024 yang menjadi tumpuan setelah ditinggal pasangan senior. Mereka adalah pemain yang harus segera naik kelas untuk bersaing di level Super 500 ke atas.
2. Sektor Ganda Putra (Pelapis Yeremia Rambitan)
Mundurnya Yeremia Rambitan membuat PBSI kehilangan salah satu opsi Ganda Putra Utama. Sektor Pratama kini dipenuhi talenta muda yang siap didorong naik:
- Daniel Edgar Marvino & Raymond Indra: Kedua pemain ini adalah bagian dari skuad Ganda Putra Pratama 2024/2025. Mereka merupakan prospek jangka panjang yang berasal dari klub-klub besar, siap dipasangkan dengan skema rotasi untuk menemukan duet terbaik.
- M. Putra Erwiansyah & Patra Harapan Rindorindo: Pasangan ini juga berada di level Pratama. Mereka memiliki waktu lebih banyak untuk mengumpulkan poin dan pengalaman di turnamen level International Challenge dan Super 100 untuk menyusul Bagas/Fikri dan Leo/Daniel.
- Tambahan Baru (Seleksi 2025): PBSI juga memanggil nama-nama baru melalui jalur seleksi/pemantauan seperti Wahyu Agung Prasetyo, Dexter Farrel, Ali Faathir Rayhan, dan Devin Artha Wahyudi untuk memperkuat barisan Pratama.
Jejak Prestasi dan Dampak pada Peta Kekuatan
Keputusan ini sangat terasa dampaknya, terutama di sektor ganda campuran, yang kehilangan dua pasangan inti.
Prestasi Para Pemain Profesional Baru
- Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Ganda Campuran): Duet berjuluk ‘RiPith’ ini merupakan salah satu andalan Indonesia. Mereka telah menjuarai Spain Masters dua kali (2021 dan 2024), sebuah bukti konsistensi mereka di level Super 300.
- Yeremia Rambitan (Ganda Putra): Bersama mantan pasangannya, Pramudya Kusumawardana, Yeremia mengukir sejarah dengan menjuarai Kejuaraan Bulutangkis Asia (BAC) 2022 dan meraih medali emas SEA Games 2023.
- Lisa Ayu Kusumawati (Ganda Campuran): Sebagai eks pasangan Rehan Naufal Kusharjanto, Lisa mencatatkan gelar Hylo Open Super 300 pada tahun 2022 dan medali emas SEA Games 2023.
Tantangan dan Strategi Regenerasi PBSI Pasca-Mundur Massal
Keluarnya empat pemain ini, yang notabene berada di usia produktif dan mapan di level senior, memaksa PBSI untuk segera mengintensifkan program regenerasi dan evaluasi skuad. Kepergian mereka menimbulkan lubang, khususnya di sektor ganda campuran yang kehilangan dua pasangan inti.
Fokus pada Stok Pelapis dan Evaluasi Kinerja
Kabid Binpres Eng Hian dan jajarannya kini dihadapkan pada tugas berat untuk memastikan stok pelapis dapat naik level dengan cepat. Strategi yang harus diterapkan adalah:
- Akselerasi Pemain Muda: PBSI harus lebih berani memberikan kesempatan turnamen level tinggi (Super 300 ke atas) bagi pemain-pemain muda yang sebelumnya berada di bawah bayang-bayang para pemain senior yang kini hengkang.
- Perombakan Skuad Inti: Evaluasi mendalam terhadap pemain yang masih bertahan di Pelatnas diperlukan. Pemain yang dinilai stagnan atau menunjukkan penurunan komitmen mungkin harus digantikan oleh talenta dari klub-klub atau jalur junior.
- Penguatan Mental dan Fisik: Skuad yang tersisa harus menerima program latihan yang lebih ketat, khususnya dalam aspek mental bertanding, mengingat tekanan untuk meraih gelar kini akan semakin besar.
Keputusan Atlet Indonesia Mundur Pelatnas ini secara tidak langsung menjadi momentum bagi PBSI untuk mengukur kedalaman skuadnya. PBSI berjanji akan terus bekerja keras untuk mencetak juara-juara baru, dengan harapan para pemain yang memilih jalur independen juga dapat menjaga profesionalisme dan terus mengharumkan nama bangsa di kancah global.
“Ke depannya kita akan sama-sama bekerja keras untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah International,” tutup Eng Hian, menegaskan komitmen PBSI terhadap masa depan bulutangkis nasional.
Dampak Mundurnya Atlet pada Kualifikasi Olimpiade Mendatang
Keluarnya empat pemain senior berprestasi dari Pelatnas secara signifikan mengubah dinamika persaingan, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
1. Sektor Ganda Campuran (XD)
Ganda Campuran adalah sektor yang paling terpukul karena kehilangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, salah satu pasangan yang secara konsisten berjuang untuk mendapatkan poin kualifikasi.
- Penyebaran Kekuatan Domestik: Kekuatan ganda campuran Indonesia kini terpecah menjadi dua kubu utama: Pelatnas (mengandalkan Rehan/pasangan baru, Jafar/Aisyah, dan pemain re-grouping) dan Jalur Independen (termasuk Rinov/Pitha, dan Dejan Ferdinansyah sebelum ia dipanggil kembali ke Pelatnas).
- Risiko Poin Kualifikasi: Dalam periode kualifikasi Olimpiade, negara hanya dapat mengirimkan maksimal dua wakil jika keduanya berada di peringkat 8 besar dunia. Dengan terpecahnya pasangan kunci (ada yang di Pelatnas, ada yang independen), potensi mereka untuk saling saling bunuh di babak awal turnamen BWF menjadi lebih tinggi.
- Keterbatasan Dana & Fasilitas Independen: Meskipun Rinov/Pitha kini independen, mereka harus berjuang keras mencari sponsor dan mengatur logistik turnamen sendiri. Hal ini dapat memengaruhi konsistensi dan fokus mereka dalam mengumpulkan poin yang diperlukan untuk bersaing dengan pasangan top dunia dari Tiongkok, Jepang, atau Korea.
2. Sektor Ganda Putra (MD)
Meskipun Yeremia Rambitan mundur, dampaknya di Ganda Putra tidak seberat XD, karena Indonesia masih memiliki pasangan top 10 dunia, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
- Hilangnya Pelapis Solid: Mundurnya Yeremia menghilangkan salah satu opsi Pelatnas di level mid-tier yang memiliki potensi naik. Yeremia/Pramudya (sebelum Pramudya mundur lebih dulu) adalah pasangan yang mampu mengalahkan unggulan dan mengisi slot turnamen penting.
- Akselerasi Wajib: Keluarnya Yeremia makin menekan PBSI untuk segera mengorbitkan pasangan dari level Pratama, seperti Daniel Edgar Marvino/Raymond Indra, agar bisa menjadi pelapis yang siap menggantikan atau menyaingi Fajar/Rian dan Leo/Daniel jika terjadi cedera atau penurunan performa.
3. Evaluasi Kinerja dan Mentalitas
Keputusan atlet untuk menjadi independen juga memicu pertanyaan mendasar bagi PBSI mengenai efektivitas pembinaan dan kesehatan mental atlet di Pelatnas.
Poin Kunci: Kabid Binpres Eng Hian dan tim pelatih dituntut untuk segera meninjau apakah sistem pembinaan Pelatnas saat ini sudah cukup fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan pribadi atlet profesional yang usianya kian matang. Kegagalan adaptasi sistem bisa berakibat mundurnya lebih banyak talenta di masa depan, yang tentu merugikan peluang Indonesia di Olimpiade.
Singkatnya, regenerasi kini tidak hanya berarti mencari pemain baru, tetapi juga mencari cara untuk mempertahankan pemain matang yang berada di Pelatnas, sambil memastikan pemain independen tetap mendapat dukungan minimal (seperti akses lapangan) agar mereka semua dapat berkontribusi penuh pada kuota Olimpiade Indonesia.
Evaluasi Kunci PBSI: Peningkatan Keberanian dan Jam Terbang
Langkah yang paling terlihat adalah keberanian PBSI untuk melakukan perombakan total di sektor Ganda Campuran, memecah pasangan lama untuk menciptakan kombinasi baru, serta memanggil pemain dari luar Pelatnas (Dejan Ferdinansyah).
Regenerasi di Pelatnas saat ini sangat bergantung pada:
- Akselerasi Pemain Pratama: Memberikan kuota turnamen yang lebih banyak di level BWF World Tour untuk pemain-pemain Pratama Ganda Putra dan Ganda Campuran.
- Keberhasilan Re-Grouping: Seberapa cepat pasangan-pasangan racikan baru, seperti Verrell/Pitha, Rinov/Lisa, dan pasangan comeback lainnya mampu meraih hasil positif di kancah internasional.
Keputusan para atlet untuk menjadi independen kini membuka pintu lebih lebar bagi para pemain muda ini untuk segera mendapatkan jam terbang dan menunjukkan potensi mereka sebagai tulang punggung bulutangkis Indonesia di masa depan.
Kebijakan Promosi dan Degradasi PBSI: Menjamin Kualitas Skuad
PBSI menggunakan sistem evaluasi berkelanjutan yang bersifat dinamis. Tujuannya adalah memastikan hanya atlet dengan performa dan komitmen terbaik yang bertahan di Pelatnas.
1. Kriteria Penilaian Utama (KPI)
Penilaian atlet tidak hanya didasarkan pada kemenangan di satu turnamen, melainkan menggunakan Key Performance Indicators (KPI) yang komprehensif, meliputi:
- Peringkat Dunia (BWF Rank): Ini adalah tolok ukur utama. Setiap sektor memiliki target minimal peringkat dunia yang harus dicapai dalam periode waktu tertentu (biasanya 6-12 bulan).
- Prestasi Khusus (Target Turnamen): Atlet diwajibkan mencapai target spesifik di turnamen level tertentu (misalnya, minimal perempat final BWF Super 500 atau semifinal BWF Super 300).
- Progres Individu: Meliputi peningkatan teknik, fisik, dan mental. Ini dinilai langsung oleh pelatih dan tim pendukung (fisioterapis, psikolog). Atlet muda yang menunjukkan peningkatan pesat akan dipromosikan lebih cepat.
- Komitmen dan Profesionalisme: Ini mencakup kedisiplinan, etos latihan, dan perilaku di luar lapangan. Kabar mundurnya atlet senior sering kali memicu penekanan lebih pada aspek ini, untuk menghindari kasus serupa terulang.
2. Jalur Promosi ke Skuad Utama
Pemain bisa masuk ke skuad Utama (Senior) melalui dua jalur utama:
Jalur Promosi | Kriteria | Contoh Dampak Saat Ini |
Seleksi Nasional (Seleknas) | Diperuntukkan bagi atlet dari klub yang memenangkan turnamen sirkuit nasional atau memiliki prestasi internasional mumpuni. | Richie Duta Richardo (Tunggal Putra) dan beberapa nama Pratama dipanggil melalui jalur ini setelah Seleknas. |
Pemantauan Khusus (Jalur Undangan) | Diperuntukkan bagi atlet independen atau junior yang memiliki prestasi luar biasa di turnamen internasional. | Dejan Ferdinansyah (Ganda Campuran) dipanggil melalui jalur ini karena prestasinya yang konsisten di luar Pelatnas. Pemain yang baru mundur Pelatnas seperti Rinov dan Pitha juga sempat diracik ulang sebelum mereka sepenuhnya memilih jalur independen. |
3. Degradasi dan Keputusan Berstatus Independen
Seorang atlet dapat didegradasi (diturunkan dari skuad Utama ke Pratama, atau dikeluarkan dari Pelatnas sama sekali) jika:
- Stagnasi Performa: Gagal mencapai target peringkat dan prestasi yang ditetapkan PBSI selama dua periode evaluasi berturut-turut.
- Masalah Non-Teknis: Adanya isu kesehatan mental yang serius, cedera berkepanjangan, atau masalah komitmen di luar lapangan.
- Pilihan Karier: Atlet secara pribadi memutuskan ingin melanjutkan pendidikan atau memilih jalur pemain independen. Inilah yang terjadi pada Rinov Rivaldy, Yeremia Rambitan, Pitha Haningtyas Mentari, dan Lisa Ayu Kusumawati. PBSI menghormati keputusan ini, namun konsekuensinya mereka tidak lagi mendapat fasilitas dan dukungan dana dari negara.
Keputusan PBSI saat ini adalah menyeimbangkan antara mempertahankan pemain senior yang tersisa (seperti Rehan/Naufal di Ganda Campuran dan Fajar/Rian di Ganda Putra) sambil memberikan kesempatan emas bagi pemain Pratama untuk segera naik kelas. Mereka harus membuktikan diri bahwa mereka layak mengisi kekosongan yang ditinggalkan para senior yang memilih jalur profesional.
Perkiraan Skuad Ganda Campuran Utama PBSI
Kehilangan tiga atlet senior yang sudah memiliki gelar dan peringkat mapan di Ganda Campuran (XD) membuat sektor ini kini harus mengandalkan kombinasi senior-junior dan pemain yang baru masuk Pelatnas.
Peran Skuad | Pasangan (Perkiraan Formasi) | Status di Pelatnas | Catatan & Harapan |
Pilar Utama | Rehan Naufal K./Lisa Ayu K. | Mantan Pasangan Kunci | Meskipun Lisa mundur, Rehan Naufal Kusharjanto kini menjadi pilar utama yang tersisa di Pelatnas. Ke depan, ia kemungkinan akan dipasangkan dengan pemain putri Pratama yang paling menjanjikan. |
Harapan Baru (Rombakan) | Dejan Ferdinansyah / Pemain Baru Pilihan | Baru Masuk Pelatnas | Dejan adalah pemain independen dengan jam terbang tinggi. Ia dipanggil untuk segera mengisi kekosongan. Keberhasilannya di World Tour harus segera direplikasi di bawah bendera Pelatnas. |
Eksperimen Cepat | Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila P.P. | Utama (Lama) | Pasangan yang sudah lama di Pelatnas. Mereka harus segera menunjukkan peningkatan signifikan untuk menjadi pengganti Rinov/Pitha, mengingat peluang kini terbuka lebar. |
Promosi Potensial | Verrell Yustin Mulia / Pasangan Baru | Pratama ke Utama | Verrell adalah prospek muda yang siap didorong naik. Ia akan dipasangkan dengan pemain senior atau pemain putri Pratama untuk mempercepat kematangannya. |
Potensi Rookie | Marwan Faza/Felisha Alberta N.P. | Pratama | Ini adalah representasi dari skuad Pratama yang harus segera diorbitkan. Mereka akan fokus di turnamen level International Challenge dan Super 100 untuk mendulang poin. |
Analisis Dampak dan Strategi Pelatih
Mundurnya tiga pemain tersebut memberi konsekuensi langsung pada strategi Pelatih Ganda Campuran:
- Tekanan pada Rehan Naufal: Tanpa Lisa, Rehan, sebagai salah satu pemain senior yang tersisa, akan memikul beban berat. PBSI harus cepat menemukan mitra yang cocok dan memiliki chemistry instan untuknya.
- Menguji Chemistry Dejan: Kedatangan Dejan Ferdinansyah adalah langkah cerdas karena ia memiliki pengalaman bertanding. Tantangannya adalah menemukan pemain putri yang skill dan mentalnya dapat mengimbangi Dejan di Pelatnas, mengingat ia tidak lagi berpasangan dengan Gloria E. Widjaja yang juga independen.
- Mempercepat Pematangan Jafar/Aisyah: Pasangan yang tersisa di level utama ini menjadi barometer regenerasi. Jika mereka tidak mampu menembus babak akhir turnamen Super 300 secara konsisten, maka program regenerasi dinilai lambat.
PBSI kini mengadopsi pendekatan “berani merombak” dan “mempercepat rotasi” untuk menemukan konfigurasi terbaik, memanfaatkan stok pemain muda di Pratama agar cepat mencapai level World Tour.
Kesimpulan
Keputusan empat pemain andalan untuk menjadi pemain profesional independen merupakan hak individu yang dihormati oleh PBSI. Kabid Binpres Eng Hian telah menegaskan apresiasi atas kontribusi mereka. Namun, dari sudut pandang pembinaan nasional, peristiwa ini menjadi lonceng peringatan.
PBSI kini dituntut untuk menjalankan program regenerasi dengan sangat agresif, berani merombak pasangan, dan mempercepat jam terbang pemain muda Pratama. Skuad yang tersisa harus memikul beban berat untuk menjaga nama baik bangsa. Harapannya, baik pemain di Pelatnas maupun pemain independen dapat terus menunjukkan profesionalisme dan berprestasi, sehingga bendera Merah Putih tetap berkibar di kancah internasional, termasuk pada ajang Olimpiade mendatang.
Dunia Semakin ‘Gila’ Ukraina tuding 4 drone Korea Utara di Rusia bantu serang wilayahnya. Konflik ‘Rusia–Ukraina’ 2025 makin kompleks dan tarik perhatian global
Kasus Keiko Mori Makiko Ibaraki: Kronologi Ibu Simpan Jenazah Anak 20 Tahun
TENTANG DISKUSIBERITA.COM
DiskusiBerita.com adalah portal berita independen yang menyajikan informasi aktual, akurat, dan berimbang. Kami menghadirkan berita nasional, ekonomi, teknologi, hiburan, hingga opini publik dengan gaya profesional dan terpercaya. Di sini, setiap fakta layak dibahas, dan setiap suara berhak untuk didengar secara cerdas dan objektif.
Keunggulan DiskusiBerita.com
DiskusiBerita.com tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menghadirkan analisis mendalam dan sudut pandang kritis. Setiap artikel kami dirancang untuk mengajak pembaca berpikir, bukan sekadar membaca.
Kami berdiri tanpa intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu. Integritas dan objektivitas adalah fondasi utama dalam setiap pemberitaan yang kami sajikan.
Setiap berita dikurasi agar relevan dan berdampak. Kami fokus memberikan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar angka views.
Kami membuka ruang bagi pembaca untuk berpendapat dan berdiskusi langsung di setiap topik — karena suara publik adalah bagian penting dari kebenaran.
Tampilan cepat, responsif, dan fitur interaktif kami dirancang untuk pengalaman membaca modern di semua perangkat.
Kami menjadi mitra strategis bagi brand untuk menghadirkan konten promosi yang elegan dan kredibel, menjaga keseimbangan antara nilai jurnalistik dan kepentingan bisnis.
SATU KLIK DISKUSIBERITA SEMUA INFORMASI TERKINI
NASIONAL Berita dan ulasan mendalam seputar isu-isu terkini di dalam negeri, meliputi perkembangan sosial, budaya, kriminal, dan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
INTERNATIONAL Liputan komprehensif dari seluruh penjuru dunia, mencakup peristiwa global, hubungan antarnegara, konflik, kerjasama, dan perkembangan yang memengaruhi skala internasional.
POLITIK Analisis dan laporan tentang dinamika politik, pemerintahan, pemilu, kebijakan, serta tokoh-tokoh politik di tingkat nasional maupun daerah.
TEKNOLOGI Informasi terbaru tentang inovasi teknologi, gawai, aplikasi, perkembangan digital, ilmu pengetahuan, serta tips dan trik dunia teknologi.
OLAHRAGA Berita, skor, dan ulasan lengkap dari berbagai cabang olahraga, baik lokal maupun internasional, termasuk sepak bola, bulu tangkis, basket, dan event olahraga besar lainnya.
OTOMOTIF Berita terbaru tentang industri kendaraan, peluncuran mobil dan motor baru, modifikasi, tips perawatan, serta ulasan seputar dunia transportasi.
FINANSIAL Panduan dan berita seputar keuangan pribadi, investasi, pasar modal, ekonomi makro, bisnis, perbankan, dan tips mengelola uang untuk mencapai kebebasan finansial.
HIBURAN Segala hal tentang dunia entertainment, mulai dari kabar selebriti, resensi film, musik, game, hingga tren gaya hidup dan budaya populer yang sedang hangat.
WISATA Inspirasi destinasi perjalanan, ulasan tempat wisata populer, tips traveling, kuliner, dan panduan liburan menarik dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
ENTERTAINMENT Kategori Entertainment di DiskusiBerita.com menghadirkan berbagai berita, ulasan, dan tren terkini dari dunia hiburan — baik lokal maupun internasional.
INFORMASI
Diskusi berita adalah lebih dari sekadar forum; ia adalah laboratorium nalar kolektif kita. Mari kita terus bekerja sama, memelihara tempat ini sebagai suar kejelasan di tengah lautan informasi yang membingungkan.
Terima kasih atas partisipasi Anda yang luar biasa. Ingatlah, kekuatan sejati sebuah berita bukan terletak pada seberapa hebohnya ia disiarkan, melainkan pada seberapa cerdas ia didiskusikan.
Sampai jumpa di utas dan topik diskusi berikutnya!