Tiga Batasan Gibran: Relawan Diminta Jaga Fokus dan Hati-hati Terhadap Penyebaran Isu Miring

JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengeluarkan tiga instruksi penting kepada relawan dan pendukungnya, menekankan pentingnya menjaga fokus kerja dan berhati-hati dalam menyikapi isu miring.

Tiga batasan yang ditekankan Gibran bertujuan mencegah relawan terjebak dalam pusaran hoaks dan polarisasi politik, yaitu:

1. Stop Balas Serangan: Relawan diminta untuk tidak menghabiskan waktu membalas isu negatif atau serangan hoax, melainkan fokus total pada program kerja pemerintah.

2. Verifikasi Ketat: Dilarang keras menyebarkan informasi tanpa memastikan kebenaran dan sumbernya terlebih dahulu, guna menghindari diri menjadi penyebar isu miring.

3. Jaga Etika Komunikasi: Komunikasi di ruang publik harus dijaga agar tetap solid dan beretika, menghindari penggunaan kata-kata provokatif atau memecah belah.

Instruksi ini merupakan langkah Gibran untuk mengarahkan energi relawan menjadi kekuatan

Gibran Ingatkan 3 Hal Agar Relawan Waspada isu

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan penting kepada para relawan terkait pengelolaan isu negatif yang kerap beredar di media sosial dan pemberitaan publik. Dalam kesempatan ini, Gibran menekankan tiga hal utama yang harus diperhatikan relawan agar tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan dan tetap fokus pada kegiatan-kegiatan program pemerintah.

Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, banyak isu negatif yang muncul saat ini cenderung memperkeruh suasana dan berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Oleh sebab itu, relawan memiliki peran strategis dalam mengawal program-program pemerintah sekaligus menjaga kondisi sosial politik tetap kondusif.

“Saya memonitor bapak-ibu, teman-teman di sini ada yang proaktif untuk memberikan penjelasan, klarifikasi di media-media, di beberapa talkshow. Saya terima kasih sekali.” kata Gibran. “Namun sekali lagi, saya tidak akan memberikan klarifikasi atau sanggahan, saya hanya fokus bekerja saja membantu Pak Presiden, terima kasih.” ujarnya tegas.

Fokus pada Tiga Hal Utama

Gibran menekankan bahwa relawan harus memahami tiga hal berikut:

1. Tidak Terpancing Isu Negatif
   Isu negatif yang beredar di berbagai platform—baik media sosial maupun media tradisional—seringkali tidak berdasar dan hanya bertujuan menimbulkan keraguan. Menurut Gibran, mempedulikan semua isu tersebut hanya akan menguras energi dan mengalihkan perhatian dari program-program pembangunan yang sedang berjalan. Relawan diminta untuk mengedepankan sikap kritis dan selektif terhadap informasi.

2. Mengawal Program Pemerintah Secara Langsung
   Alih-alih fokus pada isu negatif, Gibran meminta relawan untuk terlibat aktif dalam pengawasan pelaksanaan program pemerintah. Contohnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, swasembada pangan, serta berbagai program kesehatan dan pendidikan. Ia menekankan bahwa partisipasi relawan dalam memastikan program berjalan sesuai prosedur sangat penting bagi keberhasilan pemerintah dan manfaat bagi masyarakat.

3. Memberikan Klarifikasi Hanya Saat Dibutuhkan
   Gibran menyatakan, jika ada pihak yang proaktif memberikan klarifikasi atau penjelasan di media, hal itu sangat dihargai. Namun, sebagai Wapres, ia sendiri memilih untuk tidak langsung menanggapi isu negatif. Menurutnya, fokus seharusnya diarahkan pada tindakan nyata yang berdampak positif bagi masyarakat.

Program Pemerintah yang Perlu Dijalankan dan Dipantau

Dalam arahannya, Gibran memaparkan beberapa program prioritas pemerintah yang membutuhkan perhatian khusus dari relawan:

• Makan Bergizi Gratis (MBG): Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan masyarakat rentan. Gibran meminta relawan memastikan pendistribusian MBG tepat sasaran, jumlah menu mencukupi, dan kualitas makanan tetap terjaga.

• Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda: Program pendidikan ini dirancang untuk memberikan akses belajar berkualitas bagi generasi muda. Relawan diharapkan memantau pelaksanaan program agar sarana dan kurikulum dijalankan sesuai standar.

• Swasembada Pangan: Gibran menekankan pentingnya ketahanan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Relawan dapat membantu mensosialisasikan program, memberikan laporan terkait pelaksanaan, serta memastikan bantuan dan fasilitas pertanian sampai ke tangan yang tepat.

• Cek Kesehatan Gratis: Program layanan kesehatan untuk masyarakat luas yang memerlukan perhatian khusus agar pelayanan tetap lancar dan akurat.

“Saya minta mohon tetap dikawal program-program, visi-misi dari Bapak Presiden. Sudah ada, misalnya Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, program swasembada pangan, dan masih banyak lagi.” ujar Gibran.

Peran Strategis Relawan di Era Informasi

Gibran menekankan bahwa peran relawan saat ini bukan hanya sebagai pendukung politik, melainkan juga sebagai pengawas sosial. Relawan diharapkan menjadi corong informasi yang benar dan terpercaya bagi masyarakat. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran berita bohong, fitnah, dan isu politik negatif yang dapat memecah belah masyarakat.

Ia mengingatkan, semakin cepat relawan memberikan klarifikasi berbasis fakta, semakin kecil peluang masyarakat terpengaruh oleh informasi palsu. Namun, fokus utama tetap pada aksi nyata dan pengawalan program pemerintah.

“Relawan bukan hanya sekadar menyebarkan berita, tapi juga memastikan program pemerintah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” jelasnya.

Strategi Meminimalisir Dampak Isu Negatif

Gibran juga membagikan beberapa strategi praktis agar relawan tidak mudah terprovokasi:

1.Memverifikasi Sumber Berita: Pastikan informasi berasal dari sumber resmi sebelum dibagikan.

2.Membuat Laporan Lapangan: Dokumentasikan kegiatan program pemerintah yang sedang berjalan, termasuk keberhasilan dan kendala yang ditemui.

3.Fokus pada Tindakan Nyata: Alihkan energi dari debat isu negatif ke kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Dukungan Publik dan Sinergi Relawan

Menurut Gibran, sinergi antara relawan dan masyarakat penting untuk menjaga stabilitas sosial. Dengan relawan yang aktif dan fokus pada program, masyarakat akan lebih mudah memahami kebijakan pemerintah dan manfaat yang dihasilkan. Ia berharap relawan tetap konsisten mengawal pelaksanaan program, sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Selain itu, Gibran menegaskan bahwa tidak semua isu harus dijawab secara terbuka. Sebagai putra Presiden, ia memilih menekankan hasil nyata daripada debat panjang di media. Hal ini bertujuan agar energi semua pihak digunakan untuk pembangunan, bukan untuk polemik yang tidak produktif.

Penutup: Relawan Sebagai Pilar Pengawasan dan Pendamping Program

Arahan Wapres Gibran menekankan tiga hal yang harus diingat oleh seluruh relawan: jangan terpancing isu negatif, awasi program pemerintah, dan klarifikasi hanya bila perlu. Dengan fokus pada hal-hal ini, relawan diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam menjaga stabilitas sosial dan memastikan setiap program pemerintah memberi dampak positif bagi masyarakat.

Kehadiran relawan yang aktif dan disiplin bukan hanya soal mendukung pemerintah secara politik, tetapi juga menjadi pengawas sosial yang efektif. Dengan demikian, program-program prioritas seperti MBG, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, swasembada pangan, dan layanan kesehatan dapat berjalan sesuai tujuan, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, dan menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Gibran menutup arahannya dengan pesan sederhana: “Fokuslah pada hal-hal yang nyata, jangan terganggu oleh isu negatif. Energi kita seharusnya digunakan untuk membangun, bukan untuk bertengkar.”

Dengan panduan ini, relawan diharapkan dapat lebih efektif dalam mengawal program pemerintah, membantu masyarakat, dan meminimalkan dampak informasi negatif di era digital.