
Jakarta – Drone Korea Utara di Rusia digunakan untuk operasi pengintaian melintasi perbatasan Ukraina. Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa pasukan Korea Utara kini membantu Rusia dalam konflik Rusia–Ukraina 2025, termasuk misi pengintaian strategis dari wilayah Kursk. Dugaan keterlibatan militer asing ini menambah dimensi geopolitik perang yang sebelumnya dianggap lokal.
Ukraina tuding 4 drone Korea Utara di Rusia bantu serang wilayahnya. Konflik Rusia–Ukraina 2025 makin kompleks dan tarik perhatian global.
‘Gila’! 5 Drone Rusia Dipakai Korea Utara ‘Mengintai’ Ukraina
Menurut laporan resmi Ukraina, wilayah Kursk di Rusia menjadi pusat operasi drone Korea Utara. Pasukan Korea Utara diduga mengendalikan drone jarak jauh untuk mengintai posisi pasukan Ukraina, sekaligus memberikan data sasaran kepada unit artileri Rusia. Aktivitas drone meningkat sejak awal Oktober 2025, bertepatan dengan eskalasi serangan roket di Sumy dan Chernihiv.
Drone Korea Utara yang beroperasi dari Rusia memungkinkan koordinasi langsung dengan pasukan Rusia, membuat intersepsi komunikasi menjadi bukti nyata kolaborasi militer. Ukraina menekankan bahwa hal ini melanggar resolusi PBB terkait penggunaan aset militer di luar wilayah nasional.
Ukraina Klaim Drone Diterbangkan dari Wilayah Rusia
Dikutip dari Reuters, pasukan Korea Utara mengendalikan drone dari fasilitas tersembunyi di Kursk. Tujuan utama pengintaian adalah identifikasi sasaran strategis dan pemetaan wilayah. Aktivitas ini menandai keterlibatan langsung Korea Utara dalam perang, bukan sekadar dukungan logistik atau materi.
Bukti intersepsi komunikasi menunjukkan adanya koordinasi aktif antara operator drone Korea Utara dan pasukan artileri Rusia. Ukraina menyebut ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan menuntut tindakan tegas dari komunitas global.
Bukti Intersepsi Komunikasi Militer
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mempublikasikan rekaman komunikasi elektronik yang memperlihatkan koordinasi antara pasukan Korea Utara dan unit Rusia. Drone digunakan untuk mengidentifikasi sasaran sipil dan militer, meningkatkan efektivitas serangan artileri.
Penggunaan drone ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang eskalasi konflik, karena menunjukkan bahwa perang kini melibatkan aktor global yang memperluas dimensi geostrategis Rusia–Ukraina.
Ribuan Tentara Korea Utara Dikerahkan ke Rusia
Korea Utara telah menempatkan sekitar 10.000–12.000 prajurit di wilayah Kursk, Belgorod, dan Bryansk. Sumber intelijen Korea Selatan menyebut jumlah ini meningkat sejak pertengahan 2024 sebagai bagian dari kerja sama militer rahasia dengan Rusia.

Pengerahan Militer Rahasia Sejak 2024
Pasukan Korea Utara membantu Rusia dalam pengoperasian drone, logistik medan perang, dan pengawasan udara. Drone yang dikendalikan secara jarak jauh memungkinkan pasukan Korea Utara memberikan data real-time kepada komando Rusia.
Keterlibatan dalam Pertempuran Kursk
Pada Agustus 2025, pasukan Korea Utara pertama kali terlihat dalam Pertempuran Kursk. Drone militer digunakan untuk memantau pergerakan pasukan Ukraina, sekaligus memberikan intelijen kepada unit artileri Rusia. Video pengintaian menampilkan tentara Korea Utara mengenakan seragam Rusia tanpa tanda pengenal resmi, menguatkan dugaan keterlibatan langsung mereka.
Moskow tidak memberikan konfirmasi resmi, tetapi diplomat Barat meyakini bahwa unit ini berasal dari Pyongyang. Kehadiran mereka menandai eskalasi baru dalam konflik, memperluas arena menjadi konflik global.
Hubungan Rusia–Korea Utara Kian Mesra
Aliansi Pertahanan dan Transfer Teknologi Militer
Sejak 2023, Rusia dan Korea Utara menandatangani pakta pertahanan bersama, termasuk kerja sama teknologi senjata, pelatihan militer, dan transfer logistik. Kunjungan Putin ke Pyongyang pada Juli 2024 menegaskan solidaritas strategis antara kedua negara.
Sebagai imbalan, Rusia memberikan energi, pangan, serta suku cadang militer kepada Korea Utara. Drone militer dan sistem pengintai menjadi bagian dari teknologi yang digunakan dalam perang Ukraina, menunjukkan keterlibatan Pyongyang secara aktif.
Pertukaran Senjata dan Teknologi Rudal
Intelijen AS dan Inggris mengindikasikan bahwa Korea Utara mengirimkan amunisi, rudal jarak pendek, dan drone kepada Rusia. Sebagai gantinya, Rusia memberikan teknologi satelit dan sistem peluncuran rudal balistik, memperkuat kemampuan strategis Korea Utara di wilayah Asia Timur.
Citra satelit dari 38 North memperlihatkan lonjakan aktivitas di fasilitas produksi senjata Korea Utara sejak akhir 2024. Aktivitas ini terkait langsung dengan kontrak pengiriman senjata ke Rusia, sekaligus mempercepat kemajuan program militer dan drone mereka.
Dampak dan Implikasi Global
Ketegangan Baru dalam Peta Geopolitik Dunia
Analis internasional menilai keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina membuka fase baru dalam konstelasi geopolitik global. Dr. Michael Reynolds dari Atlantic Council menyebut dukungan Pyongyang bukan sekadar taktik, tetapi strategi jangka panjang untuk menantang dominasi Barat.
Jika tren ini berlanjut, dunia bisa menyaksikan terbentuknya poros kekuatan baru melibatkan Rusia, Korea Utara, dan Iran. Hal ini akan menggeser keseimbangan global serta meningkatkan ketegangan di Eropa Timur dan Asia Timur.
Dampak Kemanusiaan di Ukraina
Serangan udara yang diarahkan oleh drone Korea Utara menimbulkan korban sipil serius. Laporan Pusat Hak Asasi Manusia Ukraina menyebut sedikitnya 230 terluka dan 47 tewas sejak awal Oktober 2025 di wilayah Sumy.
Keterlibatan pasukan asing memperburuk penderitaan warga sipil dan menambah kompleksitas krisis kemanusiaan, menunjukkan dampak langsung drone Korea Utara di Rusia terhadap perang di Ukraina.
Babak Baru Perang Dingin: Bagaimana Keterlibatan Korea Utara Mengubah Konflik Ukraina Menjadi Krisis Global
Keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang di Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh Kiev pada akhir tahun 2025, bukan sekadar catatan kaki dalam sejarah konflik yang brutal ini. Peristiwa ini adalah lonceng penanda, sebuah titik balik yang secara definitif mengubah perang regional menjadi sebuah konflik proksi global dengan implikasi yang luas dan berbahaya. Bantuan militer Pyongyang kepada Moskow—baik dalam bentuk amunisi, teknologi, maupun personel—tidak hanya berfungsi untuk memperpanjang agresi Rusia. Lebih dari itu, ia merobek tatanan keamanan pasca-Perang Dingin, mengancam stabilitas internasional, dan secara fundamental mulai menggambar ulang peta kekuatan politik dunia.
Apa yang kita saksikan bukan lagi sekadar pertarungan antara Moskow dan Kiev, melainkan manifestasi fisik dari sebuah konfrontasi ideologis yang lebih besar: pertarungan antara blok negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat yang berusaha mempertahankan tatanan liberal internasional, melawan sebuah koalisi informal negara-negara revizionis yang bertekad untuk membongkarnya. Keterlibatan Korea Utara adalah bukti paling nyata bahwa garis pertempuran kini telah meluas jauh melampaui parit-parit di Donbas, menghubungkan krisis di Eropa Timur dengan titik-titik ketegangan di Asia Timur dan Timur Tengah.
Transformasi Menjadi Perang Proksi Global
Perang proksi adalah sebuah konsep yang lahir dari Perang Dingin, di mana dua negara adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet, menghindari konfrontasi langsung yang berisiko memicu perang nuklir dengan cara berperang melalui negara-negara klien atau sekutu mereka di berbagai belahan dunia—dari Vietnam hingga Afghanistan, dari Angola hingga Nikaragua. Pola ini kembali muncul di Ukraina, namun dengan dinamika dan aktor yang telah berevolusi.
Sejak awal invasi pada 2022, Ukraina telah menjadi proksi bagi kekuatan Barat. Dukungan finansial, militer, dan intelijen yang masif dari NATO dan sekutunya bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Rusia tanpa harus menempatkan sepatu bot tentara Barat di tanah Ukraina. Ini adalah strategi penahanan (containment) klasik yang diadaptasi untuk abad ke-21.
Namun, keterlibatan Korea Utara secara drastis mengubah keseimbangan ini. Rusia, yang awalnya adalah agresor utama, kini juga memainkan peran sebagai patron yang memanfaatkan proksi untuk menopang mesin perangnya. Dengan menerima jutaan peluru artileri, rudal balistik jarak pendek, dan bahkan personel militer dari Pyongyang, Moskow secara efektif melakukan outsourcing sebagian dari upaya perangnya. Ini memungkinkan Rusia untuk mengatasi kekurangan pasokan akibat sanksi Barat dan mempertahankan tekanan di garis depan dalam perang atrisi yang berkepanjangan.
Keterlibatan ini menciptakan simetri yang mengerikan: di satu sisi, Ukraina didukung oleh koalisi 30+ negara demokrasi industri; di sisi lain, Rusia kini didukung oleh apa yang bisa disebut sebagai “poros penentang sanksi,” yang juga mencakup Iran (dengan drone Shahed-nya) dan dukungan ekonomi serta diplomatik dari Tiongkok. Pertempuran untuk Bakhmut atau Sumy tidak lagi hanya tentang kedaulatan Ukraina; ia telah menjadi barometer kekuatan dan tekad antara dua blok global yang saling bersaing.
Membongkar Tatanan Global: Ancaman Terhadap Stabilitas Internasional
Kemitraan Rusia-Korea Utara yang semakin dalam membawa ancaman berlapis terhadap stabilitas global, jauh melampaui medan perang Ukraina.
1. Erosi Rezim Non-Proliferasi dan Sanksi PBB
Ancaman paling serius mungkin terletak pada erosi rezim non-proliferasi global. Korea Utara adalah negara paria internasional yang berada di bawah sanksi berat Dewan Keamanan PBB karena program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Ironisnya, Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, ikut menyetujui banyak dari sanksi tersebut di masa lalu.
Dengan secara terbuka berkolaborasi secara militer dengan Pyongyang, Rusia tidak hanya melanggar resolusi PBB tetapi juga menghancurkan kredibilitas Dewan Keamanan itu sendiri. Moskow mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia: aturan internasional hanya berlaku jika sesuai dengan kepentingannya. Hal ini menciptakan preseden berbahaya. Negara-negara lain yang berada di bawah sanksi atau yang memiliki ambisi nuklir akan melihat bahwa mereka dapat menukar kepatuhan terhadap norma global dengan dukungan dari salah satu kekuatan besar dunia.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah apa yang mungkin diterima Korea Utara sebagai imbalan. Laporan intelijen menunjukkan bahwa Rusia kemungkinan besar mentransfer teknologi militer canggih, termasuk teknologi untuk satelit mata-mata, kapal selam bertenaga nuklir, dan yang paling menakutkan, teknologi untuk meningkatkan keandalan dan jangkauan rudal balistik antarbenua (ICBM) mereka. Bantuan Rusia dapat secara signifikan mempercepat kemampuan Korea Utara untuk menargetkan daratan Amerika Serikat dengan hulu ledak nuklir yang kredibel, sebuah perkembangan yang akan secara radikal mengubah lanskap keamanan di Asia Timur dan Pasifik.
2. Menghubungkan Teater Konflik Eropa dan Asia
Selama bertahun-tahun, strategi pertahanan Barat beroperasi dengan asumsi bahwa konflik di Eropa dan Asia adalah dua arena yang terpisah. Keterlibatan Korea Utara menghancurkan asumsi tersebut. Sumber daya militer yang dikirim dari Pyongyang ke Ukraina berarti bahwa keamanan Eropa kini terkait langsung dengan dinamika di Semenanjung Korea.
Bagi Amerika Serikat, ini menciptakan mimpi buruk strategis. Washington kini dihadapkan pada “masalah dua-perang” yang saling terkait: harus mendukung Ukraina melawan agresi Rusia yang didukung Korea Utara, sambil secara bersamaan harus menghalangi agresi Korea Utara terhadap Korea Selatan dan Jepang, yang kini potensial didukung oleh Rusia. Ini menekan sumber daya militer dan perhatian politik AS hingga ke batasnya, memaksa para pembuat kebijakan untuk membuat pilihan sulit tentang prioritas strategis. Aliansi AS di Asia—terutama dengan Seoul dan Tokyo—dipaksa untuk melihat ancaman Korea Utara tidak lagi sebagai masalah regional, tetapi sebagai bagian dari perjuangan global yang lebih besar.
Menggambar Ulang Peta Kekuatan Politik Dunia: Lahirnya Poros Revizionis
Keterlibatan Korea Utara adalah katalisator yang mempercepat pembentukan aliansi informal negara-negara yang memiliki tujuan bersama: menantang dan merevisi tatanan dunia yang dipimpin AS. Poros Rusia-Tiongkok-Iran-Korea Utara ini mungkin tidak memiliki perjanjian formal seperti NATO, tetapi mereka disatukan oleh permusuhan bersama terhadap hegemoni Amerika, sanksi Barat, dan promosi demokrasi.
- Rusia bertindak sebagai ujung tombak militer, secara terang-terangan menantang arsitektur keamanan Eropa.
- Tiongkok adalah raksasa ekonomi dan teknologi poros ini, memberikan Rusia jalur kehidupan ekonomi untuk menahan sanksi dan memberikan legitimasi diplomatik di panggung global. Beijing memainkan permainan jangka panjang, membiarkan Rusia melemahkan Barat sementara ia terus membangun kekuatannya sendiri.
- Iran dan Korea Utara berfungsi sebagai pemasok senjata dan proksi sekunder. Bagi mereka, perang di Ukraina adalah peluang emas. Ini memberi mereka pendapatan, data uji coba senjata di medan perang nyata, dan yang terpenting, pengaruh diplomatik dengan kekuatan besar seperti Rusia, yang dapat melindungi mereka di PBB dan memberi mereka akses ke teknologi yang sebelumnya tidak terjangkau.
Pembentukan blok ini menciptakan dunia yang jauh lebih terpolarisasi. Era globalisasi pasca-Perang Dingin, di mana kerja sama ekonomi diharapkan dapat melunakkan persaingan geopolitik, tampaknya telah berakhir. Dunia kini terbagi menjadi dua kubu besar, masing-masing dengan sistem ekonomi, rantai pasokan, dan norma teknologinya sendiri. Persaingan ini tidak hanya akan terjadi di medan perang, tetapi juga dalam perebutan pengaruh di negara-negara “Global South,” dalam penetapan standar teknologi untuk kecerdasan buatan dan telekomunikasi, serta dalam kontrol atas lembaga-lembaga internasional.
Implikasi Jangka Panjang dan Jalan ke Depan
Dunia harus bersiap menghadapi konsekuensi jangka panjang dari pergeseran tektonik ini. Bantuan Korea Utara kepada Rusia memastikan bahwa perang di Ukraina kemungkinan besar akan menjadi konflik beku (frozen conflict) yang berlarut-larut selama bertahun-tahun, menguras sumber daya Barat dan menyebabkan penderitaan kemanusiaan yang tak berkesudahan.
Bagi Barat, tantangannya sangat besar. Strategi yang ada saat ini—mempersenjatai Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia—mungkin tidak lagi cukup. Diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif yang mengakui sifat global dari konflik ini. Ini termasuk:
- Memperkuat Aliansi Lintas Regional: NATO harus bekerja lebih erat dengan sekutu di Indo-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia untuk mengoordinasikan kebijakan terhadap Rusia dan Korea Utara.
- Menekan Jaringan Pendukung: Upaya harus ditingkatkan untuk mengganggu logistik dan jaringan keuangan yang memungkinkan transfer senjata antara Pyongyang, Teheran, dan Moskow.
- Keterlibatan Diplomatik dengan “Global South”: Negara-negara Barat perlu bekerja lebih keras untuk meyakinkan negara-negara netral di Asia, Afrika, dan Amerika Latin tentang bahaya yang ditimbulkan oleh poros revizionis ini terhadap prinsip kedaulatan nasional yang mereka hargai.
Pada akhirnya, asap dari artileri Korea Utara di tanah Ukraina membawa pesan yang suram. Ini adalah sinyal bahwa kita telah memasuki era baru konfrontasi kekuatan besar yang lebih kompleks dan tidak dapat diprediksi daripada Perang Dingin sebelumnya. Perjuangan untuk masa depan Ukraina kini tidak dapat dipisahkan dari perjuangan untuk masa depan tatanan global itu sendiri. Bagaimana dunia menanggapi momen penting ini akan menentukan lanskap keamanan internasional untuk beberapa dekade mendatang.
Perang Rusia–Ukraina Kian Kompleks
Keterlibatan Korea Utara menegaskan bahwa konflik Rusia–Ukraina telah menjadi arena global. Ukraina menekankan bahwa dukungan Pyongyang memperpanjang perang dan mengancam stabilitas internasional.
Pakar memperingatkan bahwa jika kerja sama Rusia–Korea Utara berlanjut, dunia bisa menghadapi poros kekuatan baru yang mengubah peta politik dan keamanan global. “Ini bukan perang dua negara lagi, melainkan pertarungan pengaruh global,” ujar Dr. Olena Hrytsenko.
RESMI! Andhika Pratama Jadi Host Baru Game Show Spektakuler GTV: New Family 100 Siap Guncang Layar Kaca!
Jadwal dan Link LIVE STREAMING Liverpool vs Man United EPL 2025: Duel Akbar Paling DITUNGGU, Nonton SEKARANG Jam 22.30 WIB!
TENTANG DISKUSIBERITA.COM
DiskusiBerita.com adalah portal berita independen yang menyajikan informasi aktual, akurat, dan berimbang. Kami menghadirkan berita nasional, ekonomi, teknologi, hiburan, hingga opini publik dengan gaya profesional dan terpercaya. Di sini, setiap fakta layak dibahas, dan setiap suara berhak untuk didengar secara cerdas dan objektif.
Keunggulan DiskusiBerita.com
DiskusiBerita.com tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menghadirkan analisis mendalam dan sudut pandang kritis. Setiap artikel kami dirancang untuk mengajak pembaca berpikir, bukan sekadar membaca.
Kami berdiri tanpa intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu. Integritas dan objektivitas adalah fondasi utama dalam setiap pemberitaan yang kami sajikan.
Setiap berita dikurasi agar relevan dan berdampak. Kami fokus memberikan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar angka views.
Kami membuka ruang bagi pembaca untuk berpendapat dan berdiskusi langsung di setiap topik — karena suara publik adalah bagian penting dari kebenaran.
Tampilan cepat, responsif, dan fitur interaktif kami dirancang untuk pengalaman membaca modern di semua perangkat.
Kami menjadi mitra strategis bagi brand untuk menghadirkan konten promosi yang elegan dan kredibel, menjaga keseimbangan antara nilai jurnalistik dan kepentingan bisnis.
SATU KLIK DISKUSIBERITA SEMUA INFORMASI TERKINI
NASIONAL Berita dan ulasan mendalam seputar isu-isu terkini di dalam negeri, meliputi perkembangan sosial, budaya, kriminal, dan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
INTERNATIONAL Liputan komprehensif dari seluruh penjuru dunia, mencakup peristiwa global, hubungan antarnegara, konflik, kerjasama, dan perkembangan yang memengaruhi skala internasional.
POLITIK Analisis dan laporan tentang dinamika politik, pemerintahan, pemilu, kebijakan, serta tokoh-tokoh politik di tingkat nasional maupun daerah.
TEKNOLOGI Informasi terbaru tentang inovasi teknologi, gawai, aplikasi, perkembangan digital, ilmu pengetahuan, serta tips dan trik dunia teknologi.
OLAHRAGA Berita, skor, dan ulasan lengkap dari berbagai cabang olahraga, baik lokal maupun internasional, termasuk sepak bola, bulu tangkis, basket, dan event olahraga besar lainnya.
OTOMOTIF Berita terbaru tentang industri kendaraan, peluncuran mobil dan motor baru, modifikasi, tips perawatan, serta ulasan seputar dunia transportasi.
FINANSIAL Panduan dan berita seputar keuangan pribadi, investasi, pasar modal, ekonomi makro, bisnis, perbankan, dan tips mengelola uang untuk mencapai kebebasan finansial.
HIBURAN Segala hal tentang dunia entertainment, mulai dari kabar selebriti, resensi film, musik, game, hingga tren gaya hidup dan budaya populer yang sedang hangat.
WISATA Inspirasi destinasi perjalanan, ulasan tempat wisata populer, tips traveling, kuliner, dan panduan liburan menarik dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
ENTERTAINMENT Kategori Entertainment di DiskusiBerita.com menghadirkan berbagai berita, ulasan, dan tren terkini dari dunia hiburan — baik lokal maupun internasional.
INFORMASI
Diskusi berita adalah lebih dari sekadar forum; ia adalah laboratorium nalar kolektif kita. Mari kita terus bekerja sama, memelihara tempat ini sebagai suar kejelasan di tengah lautan informasi yang membingungkan.
Terima kasih atas partisipasi Anda yang luar biasa. Ingatlah, kekuatan sejati sebuah berita bukan terletak pada seberapa hebohnya ia disiarkan, melainkan pada seberapa cerdas ia didiskusikan.
Sampai jumpa di utas dan topik diskusi berikutnya!