
LOMBOK – Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dilanda kebakaran hebat pada tahun 2025. Peristiwa tragis yang berulang ini memicu status darurat lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Kepala Balai TNGR, Dedy Asri, mengonfirmasi bahwa titik api terdeteksi meluas di beberapa lereng dan kawasan sabana, dipicu oleh cuaca ekstrem dan angin kencang.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari petugas TNGR, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan masih berjuang keras melakukan pemadaman manual. Upaya pemadaman terkendala medan yang sulit dijangkau dan tiupan angin yang mempercepat penyebaran api. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun fokus utama tim saat ini adalah mengisolasi api agar tidak menjangkau area pendakian dan zona inti hutan. Kerugian ekologis diperkirakan sangat besar.
2025 Rinjani Kembali Terbakar Tim Masih Berjuang
DiskusiBerita.com — Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menjadi sorotan setelah munculnya titik api baru di kawasan konservasi taman nasional tersebut. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memastikan bahwa kebakaran kali ini terdeteksi di area hutan Rangga Pande, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Kebakaran ini menambah panjang daftar insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan Gunung Rinjani dalam beberapa tahun terakhir. Tim gabungan dari berbagai unsur, termasuk petugas TNGR, TNI, Polri, dan relawan, kini terus berjuang di lapangan untuk memadamkan api dan mencegah kebakaran meluas ke area yang lebih luas.
Titik Api Baru Terdeteksi di Rinjani
Kepala Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR, Budi Soesmardi, mengonfirmasi bahwa titik api baru itu muncul pada Jumat sore, 17 Oktober 2025, berdasarkan pantauan sistem deteksi kebakaran (hotspot) di wilayah konservasi.
“Tim masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan langsung. Kami terus berupaya agar api tidak merambat ke area lain yang lebih sulit dijangkau,” ujar Budi dalam keterangan resmi di Mataram, Sabtu (18/10/2025).
Menurutnya, titik api kali ini berbeda dengan lokasi kebakaran sebelumnya yang terjadi sehari sebelumnya, Kamis (16/10/2025). “Lokasinya tidak sama. Kebakaran kemarin terjadi di sekitar Gelogor Paok, sementara titik api baru ini muncul di hutan Rangga Pande,” jelasnya.
Perbedaan lokasi ini menunjukkan bahwa penyebab kebakaran kemungkinan bukan berasal dari bara api sisa pembakaran sebelumnya, tetapi bisa juga akibat aktivitas manusia atau faktor alam seperti cuaca ekstrem dan hembusan angin kering.
Upaya Pemadaman Masih Berlangsung Intensif
Tim Dalkarhut (Pengendali Kebakaran Hutan dan Lahan) Resor Sembalun bersama unsur gabungan dari Koramil, Polsek Sembalun, BPBD, dan Damkar setempat kini dikerahkan penuh ke lapangan. Mereka melakukan penyemprotan air, pemadaman manual, hingga membuat sekat bakar untuk mencegah api menjalar lebih jauh.
“Upaya cepat dan terkoordinasi terus dilakukan. Kami juga melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan tidak ada titik api baru yang muncul di sekitar lokasi utama,” tambah Budi.
Medan di kawasan Gunung Rinjani yang berbukit dan curam membuat proses pemadaman berjalan cukup berat. Petugas harus berjalan kaki beberapa kilometer sambil membawa peralatan pemadam sederhana. Kondisi angin yang berubah-ubah juga membuat api kadang sulit dikendalikan.
“Kondisi geografis memang menjadi tantangan tersendiri. Namun semangat teman-teman di lapangan luar biasa, mereka tetap bekerja meski cuaca panas dan asap cukup tebal,” kata salah satu petugas di lapangan, Ahmad Sulaiman, yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Kebakaran Sebelumnya Capai 10 Hektare
Sebelumnya, Kepala Balai TNGR NTB, Yaman, melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi pada Kamis (16/10/2025) di kawasan Gelogor Paok, Desa Sembalun Lawang, telah menghanguskan sekitar 10 hektare lahan.
“Kebakaran kemarin merupakan kebakaran permukaan yang membakar semak, rumput liar, perdu, dan dedaunan kering.” jelasnya.
Kebakaran tersebut terpantau sekitar pukul 15.45 WITA, dan tim gabungan segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan adanya hotspot dari pemantauan satelit.
“Begitu terdeteksi adanya titik panas, kami langsung koordinasi dengan aparat desa, TNI, Polri, dan pos pemadam setempat untuk melakukan langkah cepat agar kebakaran tidak meluas.” sambungnya.
Beruntung, api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang dari satu hari, meski masih menyisakan beberapa area yang berasap. Namun, belum genap 24 jam kemudian, titik api baru kembali muncul di wilayah berbeda.
Dampak Terhadap Ekosistem Gunung Rinjani
Gunung Rinjani dikenal sebagai salah satu taman nasional paling penting di Indonesia. Kawasan ini menjadi rumah bagi ratusan spesies flora dan fauna endemik yang hanya bisa ditemukan di wilayah pegunungan Lombok.
Kebakaran hutan tentu menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan ekosistem ini. Selain mengganggu habitat satwa liar seperti elang flores, kijang timur, dan trenggiling, kebakaran juga berdampak pada tanah dan kualitas udara di sekitarnya.
“Jika kebakaran terus berulang, tanah bisa kehilangan unsur hara, dan vegetasi alami akan sulit tumbuh kembali. Dampaknya bisa berlangsung lama.” ujar Prof. Yuni Rahmawati, pakar lingkungan dari Universitas Mataram.
Ia menambahkan bahwa kebakaran juga memengaruhi sektor pariwisata di kawasan Sembalun dan Senaru — dua jalur utama pendakian Rinjani yang menjadi favorit wisatawan lokal dan mancanegara.
Imbauan untuk Warga dan Wisatawan
TNGR meminta masyarakat dan wisatawan untuk lebih waspada dan tidak menyalakan api sembarangan di kawasan hutan, termasuk saat berkemah atau memasak di alam terbuka.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Rinjani tetap lestari. Hutan adalah rumah bagi kehidupan, dan menjaga kelestariannya adalah tanggung jawab kita semua.” tegas Budi Soesmardi.
Selain itu, pihak TNGR juga berencana meningkatkan patroli dan sistem peringatan dini terhadap kebakaran hutan, termasuk penggunaan drone pemantau dan sistem berbasis satelit.
Masyarakat lokal di Sembalun juga mulai dilibatkan dalam program edukasi dan pengawasan hutan melalui kegiatan “Desa Siaga Api” yang bertujuan membangun kesadaran kolektif untuk mencegah karhutla sejak dini.
Perubahan Iklim Jadi Faktor Pemicu
Kebakaran yang kerap terjadi di Rinjani bukan hanya akibat kelalaian manusia, tapi juga dipicu oleh perubahan iklim global. Musim kemarau yang semakin panjang dan suhu udara yang meningkat membuat vegetasi menjadi sangat kering dan mudah terbakar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB mencatat bahwa curah hujan di wilayah Lombok Timur selama dua bulan terakhir berada di bawah rata-rata, sementara suhu udara harian sering mencapai 33–34 derajat Celsius.
“Kondisi ini memperbesar risiko kebakaran hutan, apalagi jika disertai dengan aktivitas manusia seperti membuka lahan atau membuat api unggun.” kata Kepala Stasiun Klimatologi NTB, Lalu Mahfudz.
Harapan untuk Rehabilitasi dan Pencegahan
Meski kebakaran sudah menjadi ancaman rutin, pihak TNGR bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk memperkuat program rehabilitasi hutan dan konservasi. Setelah kebakaran padam, akan dilakukan penanaman kembali (reboisasi) di area yang terdampak.
“Langkah pasca-kebakaran sangat penting. Kami akan menanam kembali vegetasi lokal yang sesuai dengan ekosistem Rinjani.” ujar Yaman.
Selain itu, strategi mitigasi jangka panjang juga disiapkan, seperti pelatihan bagi warga sekitar dalam teknik pemadaman awal, penyediaan pos pantau permanen, dan kerja sama dengan lembaga riset untuk mengkaji pola kebakaran di kawasan Rinjani.
Rinjani: Antara Keindahan dan Ancaman Alam
Gunung Rinjani bukan sekadar ikon wisata NTB, tetapi juga simbol hubungan manusia dan alam yang perlu dijaga keseimbangannya. Setiap kali kebakaran terjadi, bukan hanya vegetasi yang terbakar, tetapi juga harapan masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup dari hasil hutan dan sektor pariwisata.
Kebakaran yang terus berulang menjadi pengingat bahwa menjaga alam memerlukan kolaborasi semua pihak — dari pemerintah, warga, wisatawan, hingga dunia usaha.
“Rinjani bukan hanya milik Lombok, tapi milik seluruh Indonesia. Menjaganya berarti menjaga masa depan.” tutup Budi Soesmardi.
Kesimpulan(DiskusiBerita.com)
Kebakaran hutan yang kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani tahun 2025 menunjukkan bahwa ancaman karhutla di NTB masih tinggi. Titik api baru yang ditemukan di wilayah Rangga Pande, Sembalun Lawang, menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama lintas pihak dalam menjaga kawasan konservasi.
Meski tim gabungan dari TNGR, TNI, Polri, dan relawan terus berjuang di lapangan untuk memadamkan api, upaya pencegahan jangka panjang tetap menjadi kunci utama agar insiden serupa tidak terus berulang. Dukungan masyarakat, edukasi lingkungan, dan penegakan aturan pembakaran hutan harus berjalan beriringan.
Gunung Rinjani bukan hanya ikon wisata, tetapi juga ekosistem penting yang harus dilindungi bersama. Menjaga kelestarian Rinjani berarti menjaga sumber kehidupan bagi manusia, flora, dan fauna di sekitarnya.
TENTANG DISKUSIBERITA.COM
DiskusiBerita.com adalah portal berita independen yang menyajikan informasi aktual, akurat, dan berimbang. Kami menghadirkan berita nasional, ekonomi, teknologi, hiburan, hingga opini publik dengan gaya profesional dan terpercaya. Di sini, setiap fakta layak dibahas, dan setiap suara berhak untuk didengar secara cerdas dan objektif.
Keunggulan DiskusiBerita.com
DiskusiBerita.com tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menghadirkan analisis mendalam dan sudut pandang kritis. Setiap artikel kami dirancang untuk mengajak pembaca berpikir, bukan sekadar membaca.
Kami berdiri tanpa intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu. Integritas dan objektivitas adalah fondasi utama dalam setiap pemberitaan yang kami sajikan.
Setiap berita dikurasi agar relevan dan berdampak. Kami fokus memberikan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar angka views.
Kami membuka ruang bagi pembaca untuk berpendapat dan berdiskusi langsung di setiap topik — karena suara publik adalah bagian penting dari kebenaran.
Tampilan cepat, responsif, dan fitur interaktif kami dirancang untuk pengalaman membaca modern di semua perangkat.
Kami menjadi mitra strategis bagi brand untuk menghadirkan konten promosi yang elegan dan kredibel, menjaga keseimbangan antara nilai jurnalistik dan kepentingan bisnis.
SATU KLIK DISKUSIBERITA SEMUA INFORMASI TERKINI
NASIONAL Berita dan ulasan mendalam seputar isu-isu terkini di dalam negeri, meliputi perkembangan sosial, budaya, kriminal, dan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
INTERNATIONAL Liputan komprehensif dari seluruh penjuru dunia, mencakup peristiwa global, hubungan antarnegara, konflik, kerjasama, dan perkembangan yang memengaruhi skala internasional.
POLITIK Analisis dan laporan tentang dinamika politik, pemerintahan, pemilu, kebijakan, serta tokoh-tokoh politik di tingkat nasional maupun daerah.
TEKNOLOGI Informasi terbaru tentang inovasi teknologi, gawai, aplikasi, perkembangan digital, ilmu pengetahuan, serta tips dan trik dunia teknologi.
OLAHRAGA Berita, skor, dan ulasan lengkap dari berbagai cabang olahraga, baik lokal maupun internasional, termasuk sepak bola, bulu tangkis, basket, dan event olahraga besar lainnya.
OTOMOTIF Berita terbaru tentang industri kendaraan, peluncuran mobil dan motor baru, modifikasi, tips perawatan, serta ulasan seputar dunia transportasi.
FINANSIAL Panduan dan berita seputar keuangan pribadi, investasi, pasar modal, ekonomi makro, bisnis, perbankan, dan tips mengelola uang untuk mencapai kebebasan finansial.
HIBURAN Segala hal tentang dunia entertainment, mulai dari kabar selebriti, resensi film, musik, game, hingga tren gaya hidup dan budaya populer yang sedang hangat.
WISATA Inspirasi destinasi perjalanan, ulasan tempat wisata populer, tips traveling, kuliner, dan panduan liburan menarik dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
ENTERTAINMENT Kategori Entertainment di DiskusiBerita.com menghadirkan berbagai berita, ulasan, dan tren terkini dari dunia hiburan baik lokal maupun internasional.
INFORMASI
Diskusi berita adalah lebih dari sekadar forum; ia adalah laboratorium nalar kolektif kita. Mari kita terus bekerja sama, memelihara tempat ini sebagai suar kejelasan di tengah lautan informasi yang membingungkan.
Terima kasih atas partisipasi Anda yang luar biasa. Ingatlah, kekuatan sejati sebuah berita bukan terletak pada seberapa hebohnya ia disiarkan, melainkan pada seberapa cerdas ia didiskusikan.
Sampai jumpa di utas dan topik diskusi berikutnya!